IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Malaysia melarang masuk warga dari India, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pebisnis.
"Trend kasus positif COVID-19 harian masih lagi tidak menentu ditambah pula dengan penemuan varian baru dari India," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Selasa (27/4).
Beberapa negara lain turut mengambil langkah yang sama seperti Singapura, Hong Kong, Australia, Kanada, Selandia Baru, UAE, Inggris (United Kingdom) dan Indonesia.
"Bayangkan covid-19 telah berada dalam komunitas dan kemunculan varian baru ini akan meningkatkan lagi resiko penularan yang lebih besar jika kita tidak mematuhi SOP yang telah ditetapkan," katanya.
Situasi pandemik di India saat ini, ujar dia, adalah satu peringatan kepada kita semua dan wajar diberikan perhatian yang serius."Kita mestilah berwaspada dengan penularan wabahini terutama ketika berada di tempat tumpuan orang ramai seperti Bazar Ramadhan dan Idul Fitri," katanya.
"Kita tahu kepatuhan rakyat terhadap SOP sangat baik cuma ada segelintir sahaja yang masih alpa.Sebelum ini, ujar dia, sudah ada beberapa kasus Bazar Ramadhan yang ditutup karena pengunjung tidak mematuhi SOP terutama berkaitan dengan jaga jarak fisik.
"Saya sendiri menerima beberapa kiriman video dan gambar yang menunjukkan kegagalan pematuhan SOP di Bazar Ramadhan juga Bazar Idul Fitri. Sekiranya perkara ini terus berlaku, tidak mustahil tindakan penutupan sementara atau memendekkan waktu operasi terpaksa diambil," katanya.
Ismail Sabri mengatakan kita mesti senantiasa berdisiplin dan jangan mengabaikan SOP khususnya ketika berada di Bazar Ramadhan maupun Bazar Idul Fitri.
"Oleh itu, saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan tahap pematuhan SOP agar persediaan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri berjalan lancar," katanya