IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai Pelabuhan Sunda Kelapa berpotensi menjadi seperti Bali dan Labuan Bajo.
"Kami punya impian bersama dengan pak Gubernur bagaimana Sunda Kelapa bisa kembali bersandar kapal pesiar (cruise) yang bisa representatif seperti yang sedang dibangun di Bali dan Labuan Bajo," kata Erick dalam sambutannya saat mengikuti penandatanganan perjanjian pokok tentang pembentukan perusahaan patungan (joint venture/ JV) pengelola kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa di Taman Fatahillah, Jakarta, Rabu (28/4).
Mantan presiden klub sepakbola Italia Inter Milan itu berharap Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Milik Daerah (BUMD) yang membentuk joint venture itu mampu membenahi fasilitas pendukung di Pelabuhan Sunda Kelapa seperti yang diharapkan. Tiga BUMN-BUMD itu antara lain BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board/JXB) dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dengan BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).Erick mengatakan sudah mengadakan sejumlah rapat dengan ITDC terkait rencana merealisasikan impian tersebut.
Dia pun percaya kelak mimpi itu bisa menjadi kenyataan dengan dukungan yang baik dari kementerian terkait. "Insya Allah kami (Kementerian BUMN) mendukung penuh pak Gubernur dan saya rasa nanti pak Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memiliki komitmen yang luar biasa untuk memastikan juga agenda yang terus-menerus setiap bulannya. Nanti kami godok bersama-sama," kata Erick.
Senada, Sandiaga Uno pun menyatakan dukungannya terhadap impian tersebut dengan semangat 3G yakni (gercep, geberdan gaspol). "Gerak cepat (gercep) karena kami melihat pariwisata ini adalah salah satu yang paling terkena dampak negatif dan harus terus digerakkan secara bersama-sama dan tentunya digarap semua potensi itu, gaspol," kata Sandi.
Sandi menambahkan penting diingat pemulihan kembali pariwisata harus tetap berpatokan pada panduan protokol kesehatan dan CHSE yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan).