IHRAM.CO.ID, ISRAEL -- Penganut Yahudi ultra-Ortodoks menggelar ritual keagamaan tahunan Lag B'Omer. Sayangnya, festival api unggun tersebut justru berakhir duka karena banyaknya orang yang meninggal saat mengikuti ritual tahunan tersebut.
"Puluhan orang meninggal dunia di festival api unggun keagamaan di Israel pada Jumat," kata petugas medis dilansir dari Arab News, Sabtu (30/1).
Festival tahunan Lag B'Omer merupakan makam mistik abad ke-2 Shimon Bar Yochai di Galilea. Para penganut Yahudi ultra-Ortodoks akan memadati makam tersebut untuk berdoa sepanjang malam, menari dan bernyanyi lagu-lagu mistis dengan mengelilingi api unggun.
Orang-orang telah memadati lereng Gunung Meron dan melanggar peringatan Covid-19. Saksi mata mengatakan, orang-orang sesak napas dan terinjak-injak di sebuah lorong, beberapa tidak diketahui sampai adanya seruan untuk membubarkan diri.
“Kami pikir mungkin ada peringatan (bom) atas paket yang mencurigakan. Tidak ada yang membayangkan bahwa ini bisa terjadi di sini. Sukacita menjadi duka, cahaya yang besar menjadi kegelapan yang dalam,” kata seorang peziarah yang menyebut namanya Yitzhak kepada Channel 12 TV.
Rabbi Shimon pernah berkata bahwa dia bisa membebaskan dunia ... Jika dia tidak berhasil membatalkan dekrit ini pada hari dia ditinggikan, maka kita perlu melakukan pencarian jiwa yang sebenarnya.”
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan ada 103 orang terluka, termasuk puluhan yang meninggal dunia. Menurut saksi mata, jumlah korban meninggal mencapai 40 orang, termasuk anak-anak.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutnya peristiwa tersebut sebagai bencana besar. Melalui akun Twitternya, Netanyahu mengatakan: "Kami semua berdoa untuk kesejahteraan para korban."
Polisi segera menutup situs tersebut dan memerintahkan para penganut tersebut untuk membubarkan diri. Lalu petugas penyelamat bergegas mencari korban dalam ritual tersebut.
Kementerian Perhubungan mengatur lalu lintas agar agar ambulans dan bus jamaah bisa bergerak tanpa hambatan. Helikopter milik militer juga dikerahkan untuk mengangkut beberapa korban ke rumah sakit.
Makam Gunung Meron dianggap sebagai salah satu situs paling suci bagi umat Yahudi. Video yang diposting di media sosial menunjukkan adegan kacau ketika laki-laki Yahudi Ultra-Ortodoks memanjat melalui celah di lembaran besi bergelombang yang robek untuk melarikan diri dari himpitan. Mayat-mayat tergeletak di atas tandu di koridor, ditutupi selimut foil
Perayaan api unggun di Gunung Meron ini sempat dilarang pada tahun lalu karena pembatasan virus korona. Namun setelah Israel melakukan vaksinasi penuh, sehingga langkah-langkah penguncian mukai dikurangi pada tahun ini.