IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr Abdulfattah Mashat, memperkirakan akan ada banyak jamaah dari luar Saudi yang berdatangan ke negaranya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk beribadah di Masjidil Haram. Namun, dia mengingatkan untuk tidak menggunakan penyedia layanan umroh ilegal.
Mashat memperingatkan agar tidak berurusan dengan akun online atau situs web apa pun yang mengeklaim mengeluarkan izin untuk melakukan umroh atau sholat di Masjidil Haram. Dia menegaskan, ada bahaya besar jika itu terjadi.
"Berhati-hatilah. Jangan pernah berurusan dengan mereka. Ada bahaya besar bahwa Anda mungkin akhirnya memberikan data pribadi kepada seseorang yang tidak Anda kenal," kata dia dilansir dari laman Saudi Gazette, Sabtu (1/5).
Mashat menekankan, otoritas Saudi telah mendirikan sejumlah pusat bantuan di sekitar Masjidil Haram di Makkah, yang dikenal sebagai Care Centers. Mereka memberi layanan langsung dan memberikan layanan umroh dan izin sholat kepada pengunjung yang telah tiba di Saudi.
Melalui pusat tersebut, Saudi memastikan para jamaah yang datang dari luar Saudi telah mengikuti semua protokol kesehatan dan pencegahan. Otoritas keamanan menjalankan tugas mereka, melakukan pekerjaan memantau secara maksimal, menindaklanjuti situs web dan setiap orang yang melanggar peraturan.
Mashat juga memaparkan, ada perusahaan khusus di bidang umroh yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan umroh yang datang dari luar negeri. Ada koordinasi antara perusahaan-perusahaan ini dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi untuk mengeluarkan izin terlebih dahulu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
