Selasa 04 May 2021 08:54 WIB

Polisi Turki Paksa Jamaah Keluar dari Masjid

Pertemuan ibadah dinilai bentuk provokasi terhadap pembatasan penguncian Covid-19

Rep: Dwina Agustin / Red: Esthi Maharani
Orang-orang shalat di Masjid di Istanbul, Turki
Foto: AP/Emrah Gurel
Orang-orang shalat di Masjid di Istanbul, Turki

IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Turki secara paksa mengeluarkan jamaah dari tiga masjid di Turki selatan. Pelarangan ini  menggunakan alasan bahwa pertemuan ibadah yang mereka lakukan adalah provokasi terhadap pembatasan penguncian Covid-19.

Rekaman menunjukkan polisi bentrok dengan sekelompok orang di sebuah masjid di provinsi Gaziantep pada Ahad (2/5). Petugas terlihat secara paksa membawa mereka keluar, sementara beberapa orang berteriak, "Kami sedang membaca Alquran."

Seorang petugas terlihat menggunakan semprotan merica. Kantor gubernur Gaziantep mengatakan, petugas yang menggunakan semprotan merica di dalam masjid telah ditangguhkan.

Turki telah memberlakukan penguncian penuh hingga pertengahan Mei untuk mencoba memangkas tingkat infeksi Covid-19 yang telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Sholat di masjid tidak dilarang berdasarkan tindakan tersebut, tetapi pihak berwenang di Gaziantep mengatakan kelompok itu berusaha untuk beritikaf di masjid selama hari-hari terakhir Ramadhan tanpa izin sebelumnya.

Kantor gubernur Gaziantep mengatakan, sebanyak 76 orang yang memasuki tiga masjid tersebut telah melakukan penyelidikan terorisme sebelumnya terhadap mereka. Polisi telah menahan mereka setelah terlibat dalam pembangkangan sipil dan mulai bersumpah.

Proses peradilan diluncurkan untuk perilaku mengancam dan menghina, serta melanggar penguncian. "Orang-orang yang melakukan provokasi ini adalah pengikut (pemimpin agama) Alparslan Kuytul yang telah diperiksa berkali-kali sebelumnya atas tuduhan terorisme dan tujuan mereka bukan untuk beribadah tetapi pembangkangan sipil," kata kantor gubernur.

Kuytul ditangkap pada 2018 dan diadili atas tuduhan terkait terorisme tetapi dibebaskan tahun lalu. Dia mengatakan di akun Twitter bahwa anggota kelompoknya murni berusaha untuk beribadah dan tidak melakukan provokasi.

Turki telah memberlakukan penguncian penuh dari 29 April hingga 17 Mei. Langkah ketat ini melihat kasus virus korona harian melonjak ke rekor tertinggi baru.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement