Selasa 04 May 2021 13:04 WIB

Bandara Saudi Siap Layani Penerbangan Internasional

Semua bandara di Kerajaan sepenuhnya siap untuk pengoperasian layanan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Bandara Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Anadolu Agency
Bandara Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) telah mengarahkan semua maskapai penerbangan termasuk penerbangan umum dan penerbangan pribadi untuk bersiap melayani penumpang. Penerbangan warga negara di luar Kerajaan dan kepulangan mereka ke Kerajaan akan secara efektif dari 17 Mei 2021.

Dilansir saudigazette.com pada Selasa (4/5) semua bandara di Kerajaan sepenuhnya siap untuk pengoperasian layanan. Arahan ini sejalan dengan pengumuman pemerintah Saudi yang mengizinkan perjalanan dan pemulangan WNI yang diimunisasi.

"GACA telah mengerahkan semua kemampuannya dan mengerahkan upaya untuk mempersiapkan bandara dengan semua layanan dan fasilitasnya kembali ke keadaan semula.  Otoritas telah memperhitungkan standar kesehatan untuk mencapai perjalanan yang aman dengan menyediakan semua sarana keselamatan di bandara," kata Presiden GACA, Abdul Aziz Al-Duailj.

Kemudian, ia melanjutkan masyarakat yang telah diizinkan untuk bepergian antara lain mereka yang mendapat dua dosis vaksin virus corona atau yang sudah lewat 14 hari setelah meminum dosis pertama vaksin. Lalu, bagi masyarakat yang telah pulih dari infeksi virus Covid-19 akan diizinkan melakukan perjalanan asalkan mereka telah menghabiskan waktu kurang dari enam bulan sejak terinfeksi seperti yang dikonfirmasi oleh data yang ditampilkan di Aplikasi Tawakkalna.

Masyarakat yang di bawah usia 18 tahun juga akan diizinkan melakukan perjalanan dengan syarat mereka menyerahkan sebelum perjalanan polis asuransi yang disetujui oleh Bank Sentral Saudi, yang mencakup risiko Covid-19 di luar Arab Saudi sesuai dengan instruksi yang diumumkan oleh terkait pihak berwajib.

Orang-orang ini harus tetap berada di karantina rumah selama tujuh hari setelah kembali ke Kerajaan dan tes PCR harus dilakukan pada akhir masa karantina, sementara anak-anak di bawah usia delapan tahun dibebaskan dari tes PCR.

"Para pelancong harus mematuhi semua prosedur dan batasan yang diberlakukan oleh masing-masing negara, untuk menghindari kesulitan yang mungkin mereka hadapi. Ini juga menggarisbawahi perlunya berhati-hati saat bepergian ke negara berisiko tinggi, di mana penyakit ini menyebar dengan kecepatan tinggi sesuai dengan apa yang diumumkan secara berkala oleh otoritas yang berwenang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement