IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) kembali menegaskan pentingnya konsep moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemenag menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan landasan spiritual dan moral bagi masyarakat Indonesia.
"Dalam kerangka pembangunan bangsa, kesadaran moderasi beragama harus menjadi landasan spiritual dan moral masyarakat dalam menghadapi perubahan menuju hari esok yang lebih baik," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Kamaruddin Amin saat membacakan sambutan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada penutupan Pekan Tilawatil Qur'an (PTQ) Tingkat Nasional ke-51 di Palembang, Selasa (4/5) malam.
Kamaruddin mengatakan, moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat yang dinamis diwujudkan dalam pendidikan karakter dengan penanaman perilaku positif oleh orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Dalam dunia dan masyarakat yang terus berubah, pendidikan karakter dengan penanaman nilai keimanan dan akhlak mulia yang merasuk ke dalam jiwa harus menjadi perhatian orang tua di rumah dan guru di sekolah serta para tokoh, pemimpin dan elit bangsa.
Ia menerangkan, muara dari pendidikan karakter ini adalah lahirnya generasi yang kuat sebagaimana diwasiatkan di dalam Alquran yang merupakan pedoman hidup umat manusia. "Kita tidak ingin generasi penerus di belakang kita menjadi generasi yang lemah dan tidak punya pegangan hidup sebagaimana diperingatkan di dalam Alquran," ujarnya.
Kamaruddin menegaskan, Alquran adalah kitab pendidikan terbesar dan umat Islam wajib mempedomaninya dalam setiap langkah yang dijalani. Supaya memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai informasi, PTQ Tingkat Nasional ke-51 digelar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) dengan Kementerian Agama. PTQ ini berlangsung pada 1 - 4 Mei 2021 di Palembang, Sumatera Selatan.