Untuk itu pembatas shaf tidak hanya berada di dalam ruangan atau ruang ibadah utama saja yang menjadi perhatian, tapi luar ruang ibadah utama tetap akan diberi marka-marka atau tanda-tanda shaf yang dibuat berjarak menggunakan lakban berwarna kuning.
"Jadi tanda berjarak itu sekarang tidak hanya di dalam masjid tapi di serambi, di selasar, kami sudah kasih tanda-tanda jarak itu. Tanda lakban kuning. Karena untuk antisipasi apabila membeludak itu (hanya) sekitar 10.000 orang," kata Juhandi.
Selain menerapkan jaga jarak di area shalat, Masjid Raya JIC juga menerapkan pembatasan jamaah di tempat wudhu.Namun demi memaksimalkan pembatasan yang nanti dilakukan, pihak masjid juga meminta agar jamaah berwudhu di rumah agar tidak mengantre atau menimbulkan kerumunan di pintu masuk tempat wudhu.
"Kami sarankan sih wudhu dari rumah. Tapi tetap kami antisipasi di beberapa titik, kami kasih tambahan tempat wudhu. Utamanya di titik-titik masuk biar mereka bisa langsung wudhu," katanya.
"Kalau sudah penuh, datang belakangan kan menerobos ke dalam kan jauh, jadi bisa menghalangi orang lewat. Karena itu kami kasih tempat wudhu dadakan di beberapa pintu-pintu masuk (tempat wudhu) itu," kata Juhandi.
Menurut rencana, yang menjadi Khotib Shalat Idul Fitri adalah Ustadz Ali Muhammad Al Hudaibi. Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre akan dimulai pukul 07.00 WIB. Disarankan para jamaah datang lebih awal agar tidak terjadi kerumunan.