IHRAM.CO.ID, ANKARA — Direktur komunikasi Turki Fahrettin Altun, mengecam Amerika Serikat (AS) karena mempertimbangkan serangan Israel terhadap Palestina sebagai pertahanan diri. Menurutnya, serangan tersebut lebih kepada pembantaian alih-alih membela diri.
"Membantai warga sipil. Memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan menduduki tanah mereka. Menyerang masjid. Membunuh anak-anak yang tidak bersalah. Sejak kapan semua kekejaman itu dianggap sebagai pembelaan diri?" ujar Fahrettin Altun dikutip dari Yenisafak, Rabu (12/5).
Dia mempertanyakan sikap Amerika Serikat yang terus-menerus diam menyoal pembantaian dan aksi teror yang dilakukan Israel. Khususnya, ketika ketegangan mulai meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu, ketika pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina, meski kemudian ditunda.
Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran pasukan Israel. Peningkatan intensitas dan situasi kekerasan tersebut mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza, yang menyebabkan puluhan orang Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka.