IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, menyatakan masih menunggu kepastian dari otoritas Arab Saudi terkait kepastian keberangkatan jamaah haji Indonesia ke tanah suci.
“Kami juga sedang menunggu kepastian karena semua menjadi otoritas Pemerintah Arab Saudi,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, kepada Republika.co.id, Ahad (16/5).
Dia mengatakan, saat ini KJRI masih menunggu kepastian kouta jamaah haji dari otoritas Saudi. Dia juga menegaskan bahwa hingga saat ini, Arab Saudi belum merilis pengumuman terkait daftar negara yang diizinkan masuk dan mengikuti perhelatan haji 2021.
“Terkait sarana pendukung kami sudah menyiapkan untuk layanan tersebut, tinggal menunggu kepastian kuota saja. Pemerintah Arab Saudi belum merilis (daftar negara) dan secara teknis belum ada pengumuman terkait hal tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid meluruskan sejumlah isu menyesatkan terkait haji 2021. Zainut menjelaskan ada tiga isu liar yang tersebar di masyarakat terkait ibadah haji 2021.
Pertama menurutnya ada isu yang mengaitkan keberangkatan jamaah haji Indonesia ke tanah suci terkendala karena belum tersertifikasinya vaksin Covid-19 produksi Sinovac di WHO. “Ini tidak benar,” katanya.
Dia juga menampik adanya isu Indonesia dilarang memberangkatkan haji karena tunggakan akomodasi di Makkah. “Negara Indonesia katanya banyak utang di sana. Itu bohong," ujar Zainut.
Ketiga, ada yang yang mengaitkan karena adanya kasus peradilan, terkait status hukum seseorang. “Ini tidak benar. Semuanya tidak benar," sambung sosok yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini menegaskan.
Menurut Zainut, belum adanya kepastian terkait keberangkatan jemaah haji 2021 karena situasi pandemi Covid-19 yang belum melandai baik itu di Arab Saudi maupun di dunia. Dia mengingatkan terkait kasus gelombang kedua Covid-19 di India yang hingga kini masih mengkhawatirkan.
"Jadi memang dalam kondisi pandemi yang tidak bisa kita hindari. Jangan kemudian ada isu-isu yang itu justru membingungkan masyarakat bahkan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak baik," ujar Zainut.
“Kalau misalnya nanti ada pembatalan atau tidak ada pemberangkatan itu kaarena situasi pandemi Covid-19. Jadi kami mengimbau betul kepada masyarakat untuk tidak percaya hoax ya, berita bohong yang diedarkan orang-orang yang memang sengaja menciptakan situasi yang tidak kondusif," imbuhnya.
Terkait haji 2021, Zainut menegaskan hingga saat ini pemerintah masih menunggu kepastian dari otoritas Arab Saudi. Namun dia meminta calon jemaah haji untuk mulai menata hati.
"Masyarakat terutama calon jemaah haji harus menyiapkan diri menata hatinya agar bisa menerima keputusan dari pemerintah dalam bentuk apapun termasuk keputusan yang paling pahit jika misalnya tahun ini tidak diselenggarakan ibadah haji," ujar Zainut.