IHRAM.CO.ID, GAZA – Jet Israel pada Senin (17/5) mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di tengah Gaza. Akibatnya, puluhan bangunan rusak, termasuk laboratorium virus corona utama Gaza, panti asuhan, sekolah menengah perempuan, dan kantor Kementerian Kesehatan Palestina.
Gedung Ghazi Al-Shwwa berlantai enam itu menjadi sasaran setidaknya tiga rudal. “Jika Kementerian Kesehatan tidak aman, maka tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza. Ini adalah kejahatan perang dan dunia tidak bisa tinggal diam,” kata salah seorang saksi mata, Abu Hamed Abufoul kepada MEE.
Kala itu, Abufoul datang bersama anaknya untuk menarik sejumlah uang dari ATM tapi tidak berfungsi karena serangan. Mereka berhenti sejenak untuk memikirkan ATM mana yang harus dituju. Tiba-tiba jet tempur F-16 menghantam tempat itu.
Wakil Menteri Kesehatan di Gaza, Dr. Yousef Abu al-Rish mengatakan layanan telemedicine yang disediakan oleh kementerian selama pandemi virus corona dihentikan setelah sejumlah dokter terluka. Menargetkan gedung kementerian kesehatan, klinik Al-Remal, dan staf medis kata dia adalah kejahatan keji. Menurut al-Rish, Israel bertujuan mencegah kementerian melanjutkan pekerjaan kemanusiaannya dalam menyelamatkan nyawa yang terluka dan memberikan perawatan kesehatan.
“Komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban pendudukan atas kejahatan keji dan berkelanjutan terhadap personel medis dan institusi kesehatan,” kata al-Rish, dilansir MEE, Selasa (18/5).
Akibat serangan itu, Klinik Al-Rimal yang menampung satu-satunya laboratorium pengujian virus corona di Gaza terpaksa berhenti beroperasi. Sejak Israel melancarkan kampanye militernya pada 10 Mei, dua dokter Palestina, Kepala Rumah Sakit Al-Shifa Ayman Abu al-Ouf dan Ahli Saraf Moeen al-Aloul tewas.