IHRAM.CO.ID, PARIS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron minta penjelasan Israel soal serangan udara yang menyerang menara Al-Jalaa yang menampung kantor berita di Gaza. Dia juga mengumumkan Prancis tengah berupaya untuk menegakkan gencatan senjata agar kekerasan ini segera berakhir.
“Perlindung pada para jurnalis yang bekerja untuk kebebasan berbicara dan berekspresi sangat penting,” kata Macron pada konferensi pers di Paris, Senin (17/5).
Pihaknya sedang menangani soal ini dan menunggu penjelasan dari Perdana Menteri Israel Netanyahu. Pernyataan Macron mengikuti seruan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken yang menuntut pembenaran dari Israel karena menghancurkan gedung tersebut dalam serangan udara yang menampung kantor berita Amerika Associated Press (AP) dan AlJazirah.
Israel telah mengklaim bangunan itu dihancurkan lantaran digunakan oleh Hamas untuk operasi intelijen. AP telah menuntut bukti dari Israel atas klaim Hamas dan penyelidikan independen atas serangan itu. Pengawas media internasional yang berbasis di Paris, Wartawan Tanpa Batas (RSF) meminta pada jaksa Pengadilan Kejahatan Internasional untuk menentukan apakah pemboman tersebut merupakan kejahatan perang.
RSF menyatakan dalam sepekan terakhir serangan udara Israel telah menghancurkan 23 kantor media lokal dan internasional. Macron menambahkan Prancis sedang mengerjakan upaya mediasi dengan Mesir dan Yordania.
Marcon bertemu Sisi
Pada Senin, dia juga mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang berada di Paris untuk konferensi Sudan. Di sela pertemuannya itu, mereka membahas konflik Israel dan Palestina. Mereka mengkhawatirkan tentang eskalasi kekerasan yang sedang berlangsung dan setuju mengoordinasikan upaya menuju gencatan senjata yang cepat.
“Gencatan senjata benar-benar diperlukan untuk menyatukan berbagai komponen dan menjamin non-kekerasan,\" kata Macron. Dalam beberapa hari mendatang, Prancis akan merencanakan diskusi dengan Sisi dan Raja Yordania untuk menyusun proposal konkret dan umum guna mengakhiri permusuhan.
Dilansir Anadolu Agency, Selasa (18/5), sepekan terakhir, Macron menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Netanyahu sebagai langkah untuk memulihkan konflik.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga mengadakan pembicaraan dengan Blinken dan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry yang mendampingi Sisi untuk membahas situasi Israel-Palestina.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian, Drian menegaskan kembali bahwa tanggapan Israel terhadap serangan yang tidak dapat diterima oleh Hamas harus tetap proporsional dan mengikuti hukum internasional. n