Pemotongan anggaran tahunan telah mengakibatkan hilangnya sekitar 20 posisi yang tidak lagi didanai.
Sementara kejadian cuaca ekstrem, dampak perubahan iklim dan bencana seperti kebakaran, kekeringan, banjir dan badai juga mendatangkan kerugian bagi kebun raya seperti kerusakan terhadap koleksi tanaman, kerusakan fasilitas atau infrastruktur, penutupan sementara, pengurangan pemasukan dan kehilangan kehidupan, katanya.
Paul menuturkan kebun raya membutuhkan dukungan finansial dan teknis terutama saat terdampak bencana dan pandemi. Kebun raya yang dikelola swasta justru menghadapi tantangan lebih terkait pendanaan untuk operasional kebun raya.
"Banyak kebun raya di Amerika Serikat dikelola swasta, dijalankan dengan amal dan tidak menerima dukungan apapun dari pemerintah," tuturnya.
Dukungan pemulihan keuangan dan koleksi adalah yang paling penting, diikuti oleh retensi staf, mitigasi di masa depan, dan dukungan infrastruktur.
Di samping itu, Paul menuturkan pentingnya strategi atau kebijakan penanggulangan bencana dalam pengelolaan dan keberlanjutan kebun raya.
Dia menuturkan dari survei, masih ada institusi yang belum memiliki strategi atau kebijakan penanggulangan bencana yang memadai.