Kamis 20 May 2021 21:01 WIB

Hubungan Palestina dan Jati Diri Bangsa Indonesia

Hubungan Indonesia dan Palestina terefleksi dalam UUD 1945.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Seorang anak laki-laki Palestina duduk di reruntuhan rumah keluarganya yang hancur setelah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 19 Mei 2021.
Foto:

Buya Anwar menegaskan, aksi Israel benar-benar tidak sesuai sedikitpun dengan nilai-nilai keadilan dan perikemanusiaan. Jadi dari sini tampak betul bahwa para pendiri bangsa Indonesia sangat ingin dan menginginkan adanya satu dunia yang aman, tentram dan damai. 

"Oleh karena itu bangsa kita telah menegaskan politik luar negerinya adalah politik bebas aktif. Artinya kita tidak mau dikendalikan dan dipaksa-paksa oleh bangsa dan negara-negara lain dan kita juga tidak boleh terikat dengan blok-blok yang ada," ujarnya. 

Ia mengatakan, dalam bahasa lain, harus bisa menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri dan secara aktif dalam kehidupan internasional harus berusaha dan berjuang untuk tegaknya nilai-nilai perikeadilan serta  perikemanusiaan. Oleh karena itu dalam pentas global negara Indonesia secara aktif ikut memberikan solusi, tidak hanya dalam bidang politik dan keamanan tapi juga dalam bidang ekonomi. 

"Kita masih ingat bagaimana negara kita memberikan bantuan makanan dan kesehatan kepada bangsa-bangsa yang sedang bermasalah, apakah itu karena konflik atau peperangan atau karena bencana alam yang dialami oleh negara-negara lain dengan mengulurkan tangan untuk membantu negara-negara yang sedang kesusahan tersebut," jelas Buya Anwar.

Ia menerangkan, karena kepedulian Indonesia, negeri ini pun ketika mengalami kesulitan telah dibantu oleh negara-negara lain di dunia. Contohnya ketika negara Indonesia dilanda musibah seperti waktu tsunami di Aceh tahun 2004. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement