IHRAM.CO.ID, GAZA – Unggahan cicitan dari akun resmi Israel berbahasa Arab membuat umat Muslim marah dan protes. Sebab, cicitan tersebut mengutip ayat-ayat Alquran yang membenarkan aksi pemboman di Gaza. Cicitan yang dibagikan pada Selasa pagi berisi surat Al-Fil yang artinya gajah.
Selain itu, mereka juga menyertakan foto gumpalan asap dari sebuah gedung setelah serangan udara Israel. Dalam Islam, surat tersebut menceritakan periode pra-Islam yang di mana pasukan terdiri gajah berperang menyerang kota Suci Makkah. Mereka dikalahkan oleh kawanan burung yang menjatuhkan batu ke para prajurit.
Dalam cicitan selanjutnya, akun tersebut mengatakan pembenarannya. “Ini adalah pengingat kemampuan Tuhan untuk mendukung mereka yang benar atas kebohongan, terutama karena Hamas adalah tangan Iran yang berusaha untuk menyulut wilayah tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan target Hamas di Gaza,” tulisnya di akun @IsraelArabic.
Kesimpulannya, militer Israel menyamakan dirinya dengan burung-burung yang menyelamatkan kota Makkah. Sementara Hamas diposisikan pada tentara perang gajah.
Ketika Middle East Eye bertanya kepada kementerian luar negeri Israel tentang maksud cicitan tersebut, juru bicara menolak berkomentar.
Kampanye pemboman Israel yang dimulai pada 10 Mei telah menewaskan sedikitnya 213 warga Palestina di wilayah yang terkepung, 61 di antaranya adalah anak-anak dan 36 adalah wanita. Mengingat itu, cicitan berbahasa Arab tersebut menuai reaksi marah dari pengguna di Twitter. Para warganet melihatnya sebagai ejekan dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Dan Anda adalah orang-orang yang saleh?” ujar salah satu pengguna Twitter.
Sementara yang lain menjawab, “Tidak ada yang lebih keji, lebih tidak manusiawi, daripada laman Twitter Arab Israel menggunakan ayat Alquran untuk mengejek pemboman yang mereka lakukan di Gaza. Ayat-ayat kitab suci kami bukanlah sesuatu yang Anda gunakan untuk estetika Anda.”
Situs Publikasi AS Mondoweiss hanya mengatakan “Ini gila.”
Banyak pengguna Twitter melihat unggahan itu sebagai ejekan yang disengaja mengingat populasi Muslim Gaza yang sangat besar. Terutama melihat hubungan antara Israel dan kelompok anti-Muslim sayap kanan di AS.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Israel juga mendekati negara-negara Muslim, terutama negara-negara Teluk, seperti UEA dan Bahrain, yang bersama dengan Maroko dan Sudan menormalisasi hubungan dengan negara tersebut pada tahun 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
