IHRAM.CO.ID, KATHMANDU -- Seorang ahli pemandu pendakian di Gunung Everest melaporkan, virus Covid-19 telah menginfeksi setidaknya 100 pendaki dan staf pendukung. Hal itu mengungkap perkiraan komprehensif pertama di tengah penolakan resmi Nepal terhadap klaster Covid-19 di puncak tertinggi dunia tersebut.
Lukas Furtenbach dari Austria, yang pekan lalu menjadi satu-satunya penjual pakaian eceran terkemuka yang menghentikan ekspedisinya di Everest karena kekhawatiran akan virus, mengatakan salah satu pemandu asingnya dan enam pemandu Sherpa Nepal telah dinyatakan positif Covid-19.
“Saya pikir dengan semua kasus yang dikonfirmasi yang kami ketahui sekarang, dikonfirmasi dari penyelamat (pilot), dari asuransi, dokter, dari pemimpin ekspedisi- saya memiliki tes positif sehingga kami dapat membuktikan ini. Kami mendapati minimal 100 orang positif Covid-19 di base camp dan jumlahnya mungkin sekitar 150 atau 200,” ujar Furtenbach, dikutip dari South China Morning Post, Ahad (23/5).
Furtenbach mengungkapkan, jelas ada banyak kasus di base camp Everest karena dia melihat orang-orang yang sakit dan mendengar orang batuk di tenda mereka. Dikabarkan, sebanyak 408 pendaki asing diberikan izin mendaki Gunung Everest musim ini.
Mereka dibantu oleh beberapa ratus pemandu Sherpa dan staf pendukung yang ditempatkan di base camp sejak April lalu. Namun, pejabat pendaki gunung Nepal membantah ada kasus aktif musim ini diantara pendaki dan staf pendukung di semua base camp untuk pegunungan Himalaya di negara itu.