IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan AS berfokus pada upaya bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina. Pihaknya tengah memulai pembicaraan damai menuju solusi dua negara sebagai tujuan akhir.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Ahad, Blinken mengisyaratkan dukungan untuk upaya rekonstruksi di Gaza setelah 11 hari pemboman Israel yang didukung AS. “Pertama, kami harus menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Gaza. Kita harus mulai menyatukan negara untuk mendukung rekonstruksi dan pembangunan,” kata Blinken.
Dia menambahkan pemerintah akan melibatkan kembali para pemimpin Palestina dan melanjutkan keterlibatan mendalam dengan Israel untuk memajukan proses perdamaian. Namun, Blinken mengakui ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai titik itu.
Diplomat AS juga menggemakan dukungan retorik pemerintah AS untuk kesetaraan antara Israel dan Palestina. Dia menyebut merupakan kewajibannya untuk mulai mencoba membangun sesuatu yang lebih positif. Palestina dan Israel sama-sama harus memiliki peluang yang sama, keamanan, dan martabat.
Pokok pembicaraan tentang mendukung langkah-langkah yang setara atas kebebasan dan keamanan bagi Israel dan Palestina pertama kali muncul dalam pernyataan kampanye Joe Biden sebelum pemilihan umum. Sejak itu, pembicaraan tersebut kerap terus diulang oleh Blinken.
Sayangnya dalam praktik, Biden telah mengabadikan kebijakan pemerintah sebelumnya yang mendukung tanpa syarat untuk Israel. Biden dan jajarannya telah menolak untuk mengutuk pemboman Israel di Gaza yang menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina.
Pemerintah AS juga menolak untuk mengecam kebijakan Israel apa pun, termasuk upaya paksa mengusir keluarga Palestina di Yerusalem Timur atau serangan terhadap jamaah di masjid al-Aqsa yang terus terjadi setelah gencatan senjata di Gaza.
Selain itu, AS memblokir pernyataan Dewan Keamanan yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan di Gaza ketika perang sedang berlangsun. Pemerintah telah mengambil pujian atas gencatan senjata tersebut, mengklaim melalui Blinken bahwa mereka terlibat dalam diplomasi tanpa henti untuk mengakhiri pertempuran.
Dilansir Middle East Eye, Senin (24/5), Biden juga mengesampingkan kondisi bantuan AS ke Israel senilai 3,8 miliar dolar Amerika. Sebelumnya pada Ahad, Blinken menolak upaya kongres untuk memblokir penjualan senjata senilai 735 juta dolar Amerika ke Israel.
“Kami berkomitmen untuk memberikan Israel sarana untuk mempertahankan diri, terutama dalam hal serangan roket tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Setiap negara akan menanggapi itu dan kami berkomitmen untuk pertahanan Israel,” kata Blinken dalam wawancara ABC.
Sementara itu, anggota parlemen mencoba memblokir kesepakatan senjata atas kekejaman di Gaza. Meski begitu, mereka sadar kecil kemungkinannya untuk mengesahkan undang-undang yang memveto penjualan tersebut.
Dalam wawancara dengan ABC, Blinken juga menekankan pemerintah tidak terburu-buru memulai kembali perundingan Palestina-Israel. Presiden Biden sangat jelas tetap berkomitmen pada solusi dua negara.
“Pada akhirnya, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis. Tentu saja, termasuk satu-satunya cara untuk memberi Palestina negara yang menjadi hak mereka,” ucap dia.