Sabtu 29 May 2021 12:48 WIB

Meneror Satu Generasi: Israel Menangkapi Anak-anak Palestina

Jumlah anak yang ditangkap polisi Israel mengkhawatirkan

Anak-anak Palestina kala ditangkap dna ditahan pasukan Israel.
Foto:

Menekan keluarga

Ada sekitar 1,8 juta warga Palestina di Israel dan mereka membentuk sekitar 20 persen dari populasi negara itu. Meskipun mereka memiliki kewarganegaraan dan hak untuk memilih, mereka telah lama menghadapi diskriminasi.

Hingga saat ini, banyak komunitas Palestina di Israel juga kekurangan dana dan terpinggirkan. Abu Ayesh memperkirakan setidaknya 150 anak Palestina di Israel telah ditangkap dalam dua minggu terakhir. Penangkapan mereka, katanya, adalah "alat hukuman yang digunakan untuk membungkam kami".

“Di sini, di Negev, misalnya, menargetkan anak-anak dilakukan untuk menakut-nakuti dan menekan keluarga mereka.”

Palestinian school chidldren at checkpoint

Keterangan foto: Anak-anak Palestina diperiksa tentara Israel ketika akan pergi ke sekolah.

Lebih mudah bagi polisi untuk mendapatkan pengakuan palsu dari anak di bawah umur dibandingkan dengan orang dewasa, Abu Ayesh menjelaskan. Menurut Abdu, pengacara Youssef yang berusia 15 tahun, pelanggaran terjadi di dalam ruang interogasi, terutama yang dijalankan oleh Shabak - layanan keamanan internal Israel, juga dikenal sebagai Shin Bet - yang terkenal dengan metode kontroversial yang digunakannya terhadap tahanan Palestina.

Sementara "puluhan anak di bawah umur" telah didakwa sejauh ini, beberapa - bukannya dibebaskan - tetap dalam penahanan yang berkepanjangan bahkan jika hakim meminta pembebasan mereka, kata Youssed al-Zayed, seorang pengacara di al-Jalil.

"Ini terjadi ketika penuntut umum mengajukan banding kepada hakim dan mereka dipaksa untuk menahan anak tersebut." 

Al-Zayed mengatakan kebanyakan anak yang dia lihat di kantor polisi memiliki tanda-tanda penyerangan dan menghabiskan berjam-jam tanpa akses ke pengacara. "Di bawah hukum Israel, polisi wajib memberi tahu mereka yang ditahan tentang hak mereka untuk mendapatkan nasihat hukum," katanya kepada Al Jazeera. 

Tetapi ketika Shin Bet terlibat dalam interogasi, katanya, sulit untuk mengetahui apakah anak tersebut diberi tahu tentang hak-hak mereka hanya karena pengacara dilarang mengakses klien mereka.

Hancurkan semangat mereka

Kadang-kadang, anak-anak dilarang menemui pengacara mereka hingga 48 jam dengan dalih "keamanan". “Saya telah melihat anak-anak berusia 10, 11, dan 12 tahun ditahan. Ini pertama kalinya saya melihat anak-anak ditangkap dalam jumlah besar dan dengan kejahatan seperti itu, "kata al-Zayed.

Penangkapan adalah cara untuk "meneror seluruh generasi agar tidak berbicara", katanya. Ini adalah upaya untuk menghancurkan semangat mereka.Tetapi anak-anak seperti Saadi mengatakan mereka tidak akan pernah berhenti berbicara untuk "apa yang benar" dan mendukung rakyat Palestina. 

Ketika ditanya apakah pengalamannya dalam penahanan akan menghentikannya untuk berpartisipasi dalam pawai yang akan datang, Saadi berkata: “Sebaliknya. "Saya akan turun ke jalan lagi, dan lagi, dan lagi."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement