IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pondok pesantren (Ponpes) di sejumlah wilayah telah menerima kembali santri-santrinya dan bersiap memulai kembali kegiatan belajar mengajar (KBM). Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, menyebut kembalinya santri ini dilakukan secara bertahap.
"Untuk pesantren, seperti yang saya kemukakan, tidak mendapat fasilitas pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena itu, pesantren memang sudah melakukan KBM secara tatap muka," ujarnya saat dihubungi Republika.
Kegiatan pembelajaran tatap muka di pesantren ini disebut telah berjalan 100 persen. Meski demikian, ia mengaku kedatangan santri dilakukan secara bertahap.
Pengurus ponpes telah menyiapkan jadwal bagi masing-masing santri dan orang tua yang ingin mengantarkan anak mereka. Waryono sendiri selama dua hari terakhir telah melakukan peninjauan langsung di wilayah Pekalongan dan Magelang.
Untuk kedatangan santri ini, ia menyebut beberapa pesantren yang memiliki infrastruktur dan fasilitas yang memadai, mensyaratkan santrinya untuk melakukan tes antigen saat kedatangan. Namun secara keseluruhan setiap ponpes mewajibkan santrinya dalam keadaan sehat sebelum kembali mengenyam pendidikan.
"Pesantren tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Saya juga tadi di lokasi diingatkan untuk mencucui tangan. Semua harus mematuhi," kata dia. Di bagian depan pondok pesantren disebut wajib disediakan fasilitas untuk mencuci tangan.
Ia juga menyebut pihak Kemenag maupun Kementerian Kesehatan terus berkolaborasi untuk menjaga dan memantau kondisi di pesantren agar terbebas dari penyebaran Covid-19. Pesantren diharap tidak lalai dan terus menjaga keamanan dan keselamatan seluruh penghuninya.
Kementerian Kesehatan juga disebut masih memiliki program bantuan untuk pesantren. Pendampingan terus dilakukan mengingat jumlah pondok pesantren di Indonesia yang mencapai ratusan.