IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Pihak berwenang Bangladesh pada Selasa (1/6) mengumumkan, memperpanjang pembatasan virus corona di beberapa kamp pengungsi Rohingya, di distrik Cox's Bazar tenggara selama seminggu di tengah lonjakan infeksi.
Dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (2/6), perpanjangan pembatasan akan berlaku hingga 6 Juni kecuali untuk layanan darurat. Sebelumnya, otoritas setempat memberlakukan penguncian ketat selama 10 hari, hingga 31 Mei lalu.
Menurut Kantor Bedah Sipil Cox's Bazar, setidaknya 10.214 orang dinyatakan positif virus corona di distrik tersebut dan 111 orang meninggal. Kasus tersebut termasuk 1.185 Rohingya dan 16 di antaranya meninggal.
Ada 376 tempat tidur yang disediakan untuk pasien Covid-19 dan 10 tempat tidur unit perawatan intensif di fasilitas kesehatan setempat.
Komisi Hibah Universitas (UGC), otoritas pengatur untuk universitas negeri dan swasta, pada Selasa (1/6) mengizinkan otoritas universitas untuk melakukan ujian fisik dan online di tengah protes dari para siswa di seluruh negeri selama beberapa hari terakhir.
“Semua perguruan tinggi negeri dan swasta telah diizinkan untuk melakukan ujian langsung dan online dengan persyaratan. Namun, ujian harus dilakukan dan dievaluasi dengan berkonsultasi dengan Dewan Akademik dari masing-masing universitas,” kata UGC dalam sebuah pernyataan.
Keputusan itu dibuat dalam rapat UGC yang dihadiri Menteri Pendidikan Dipu Moni. Sesuai instruksi, semua mahasiswa di perguruan tinggi akan segera divaksinasi berdasarkan tunjangan prioritas. Asrama siswa akan segera dibuka kembali setelah siswa mendapatkan vaksinasi.
Namun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup untuk pembelajaran langsung hingga 12 Juni. Kementerian Pendidikan mengarahkan pihak berwenang untuk membuat semua persiapan yang diperlukan untuk membuka kembali sekolah pada 13 Juni jika situasi pandemi menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Sekolah telah diliburkan sejak Maret tahun lalu. Negara Asia Selatan yang berpenduduk 165 juta orang itu juga telah memperpanjang penguncian nasional hingga 6 Juni.
Sejauh ini, total kematian terkait virus telah mencapai 12.660 dan infeksi mencapai 802.305 pada hari Senin. Sebelumnya, pihak berwenang Bangladesh memperpanjang penutupan perbatasan darat selama dua minggu lagi hingga 14 Juni di tengah situasi pandemi yang memburuk di Bangladesh dan negara tetangga India.