Selain itu, frekuensi belanja di ritel modern meningkat karena dipengaruhi oleh pemberian tunjangan hari raya (THR) yang akhirnya mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja.Meski demikian, Aprindo menilai pemerintah belum menjadikan sektor ritel sebagai prioritas untuk mendapatkan insentif selama pandemi.
Akibatnya, banyaknya perusahaan ritel yang harus menutup gerainya karena pendapatan yang tidak sebanding dengan beban operasional yang harus dikeluarkan.
"Karena selama 12 bulan sudah 'under perform' dan kita tidak dijadikan prioritas, akhirnya masalah likuiditas itu terjadi. Perusahaan mengambil kebijakan strategis untuk menutup gerai dan menggantikan gerai yang masih berproduksi," kata Roy.