IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan terobosan agar lebih kompetitif. Hal ini disampaikan Ma'ruf, karena saat ini masih banyak yang menganggap keuangan syariah lebih mahal dari konvesional. Padahal setelah merger pada Februari lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh respon positif dari masyarakat.
"Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif,” kata Wapres melalui siaran persnya, saat menerima Komisaris dan Direksi BSI di Kediaman Resmi Wakil Presiden, Rabu (2/6) hari ini.
Wapres mengatakan, untuk mengubah pola pikir masyarakat tersebut, pemerintah pun berupaya meminta ketentuan umum perpajakan (KUP) menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi 5 persen. Namun, BSI juga kata Ma'ruf dalam, perlu melakukan berbagai inisiati.
Dalam pertemuan itu, Direktur Utama Hery Gunardi melaporkan pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, antara lain, pertumbuhan asset di atas 14 persen, pembiayaan meningkat hingga di atas 12 persen, dan laba hingga 12,8 persen.
“Nah ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik,” kata Hery.
Seiring dengan meningkatnya harapan atas kinerja BSI, BSI memiliki wacana untuk membuka kantor cabang di Dubai.
Hery mengungkapkan, BSI telah melalukan kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait penyaluran zakat nasabah dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk membangun ekosistem syariah yang lebih kuat di Indonesia.
Hery juga mengatakan, BSI memiliki program baru untuk mewadahi komunitas hijrah yang saat ini dirasa sedang meningkat melalui program Generasi Syariah (Gen Sy).
“Kami sedang membangun program Gen Syariah, supaya generasi milenial yang hijrah-hijrah ini ada tempatnya,” ungkapnya.
Komisaris BSI Utama Mulia Siregar menambahkan, saat ini BSI sedang dalam proses menyelesaikan integrasi operasional di seluruh cabang.
“1 November 2021 kami targetkan seluruh proses integrasi akan selesai,” ucapnya.