Jumat 04 Jun 2021 13:02 WIB

Yair Lapid, Sosok Di Balik Upaya Penggulingan Netanyahu

Lapid kini memainkan peran penting dalam politik Israel

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, seorang sentris sekuler, telah terkunci dalam pembicaraan dengan nasionalis agama Naftali Bennett tentang persyaratan
Foto:

Sebagai ahli konsensus Israel, daya tariknya kepada denominator umum terluas membawanya pada popularitas dan ketenaran. Meski disukai banyak orang, dia diejek oleh lebih banyak rekan kelas atas, terutama oleh kaum kiri.

Yang pertama memprediksi jalan Lapid ke dunia politik adalah Netanyahu sendiri. Ia merasa cukup khawatir sehingga mendorong partai Likud nya mengesahkan undang-undang yang memberlakukan periode pendinginan satu tahun bagi jurnalis yang ingin memasuki dunia politik.

Lapid pertama kali bergabung dengan Knesset Israel sebagai anggota parlemen pada 2013. Pengalaman sosial dan politik yang dikumpulkan Lapid selama bertahun-tahun di media terbayar.

Protes sosial massal pada 2011, yang pertama secara signifikan melibatkan kelas menengah Israel, berfungsi sebagai papan lompatan yang sempurna. Lapid membidik tinggi sejak awal, 19 kursi yang diperoleh Yesh Atid baru dalam pemilu 2013 datang sebagai kejutan politik yang sangat besar.

Lapid berhasil membentuk semacam partai 'all-Israel, bahkan merangkul sektor keagamaan yang ringan. Dia berpegang teguh pada definisi partainya sebagai sentris, dengan sedikit kecenderungan ke kanan. Karena itu, dia dengan keras menyerang gerakan-gerakan yang kritis terhadap pendudukan, seperti Breaking the Silence, mengklaim bahwa mereka merusak fondasi Israel.

Platform politiknya sehubungan dengan pendudukan dan hubungan Israel dengan Palestina dapat disimpulkan dengan mencatat bahwa ia telah menyerukan agar kelompok pemukiman ilegal dianeksasi ke Israel, sambil menawarkan dukungan untuk solusi dua negara.

Pemilu 2013 juga menandai awal aliansi antara Lapid dan Bennett, saat mereka menyebut satu sama lain sebagai 'saudara' dan mengklaim bahwa mereka dapat mengesampingkan perbedaan ideologis utama dan fokus pada kesamaan dalam sebuah kolaborasi.

Menyusul kesuksesannya pada 2013, Lapid bergabung dengan pemerintahan koalisi Netanyahu setelah ditawari jabatan menteri keuangan. Tanpa pengalaman, dia memasuki kementerian yang tidak disukai siapa pun, dan kehilangan banyak popularitasnya. Pada 2014, Lapid dipecat oleh Netanyahu, yang mencapnya sebagai musuh bebuyutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement