IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi meminta calon jamaah haji tidak khawatir dengan uang yang telah disetorkan kepada pemerintah untuk berangkat haji. Meski sudah dua tahun tidak ada penyelenggaraan haji, dana yang disetor jamaah haji aman dalam pengelolaan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH).
"Jamaah tidak usah khawatir dengan uang yang sudah dibayarkan ke pemerintah dalam hal ini BPKH maupun bank- bank yang menerima setoran itu aman dan bisa dipertanggungjawabkan oleh BPKH dan pemerintah," kata Syam Resfiadi kepada Republika, Ahad (6/6).
Syam mengatakan, jamaah haji yang batal berangkat tahun ini akan diprioritaskan berangkat pada tahun depan. Untuk itu jamaah tidak perlu khawatir jika porsi atau jatah berangkat haji untuk tahun tergeser atau hilang.
"Jamaah juga tidak perlu khawatir dan otomatis juga mereka yang harusnya tahun ini berangkat, dan ditunda menjadi perioritas di tahun berikutnya dan begitu juga dengan urut kacang nomor porsi kuota masing-masing," katanya.
Menurutnya banyak hikmah yang dapat diambil dari pengumuman kepastian tidak menyelenggarakan haji lebih cepat ini. Apalagi selama ini semua pihak yang berkaitan dengan haji menunggu tentang ada tidaknya tahun ini penyelenggaraan haji.
"Banyak hikmah yang terjadi dan sudah kita ketahui bersama salah satunya adalah kelegaan dan tidak ada lagi tanda tanya dari banyak pihak, tidak ada lagi hoax apapun juga semua sudah di klarifikasi oleh pak menteri sehingga satu kebaikan yang terjadi dari hikmah itu," katanya.
Syam mengatakan, setelah dipastikan tahun 2021 ini tidak ada penyelenggaraan haji, maka saat ini semua pihak, terutama penyelenggara perjalanan ibadah haji khusus (PIHK) bersiap untuk menyelenggarakan haji tahun depan.
"Kita akan persiapkan dan perencanaan-perencanaa di tahun tahun berikutnya 1440 hijriah atau 2022 M" katanya.