IHRAM.CO.ID, BANDUNG---Perwakilan Wakaf Salman, Hijabfest, dan Famouscarf, salah satu brand hijab lokal di Kota Bandung mendatangi Masjid Agung Raya Bandung, Provinsi Jawa Barat, akhir pekan lalu. Mereka, menemui pengurus Masjid Agung Raya Bandung untuk menyerahkan sebuah wakaf mesin air minum.
Hadir dalam penyerahan mesin air tersebut, Sheena Kristina selaku Founder Hijabfest, M Khirzan N Noe’man selaku Direktur Wakaf Salman, dan Komarudin Hidayat selaku Pengurus DKM bidang Imaroh Masjid Raya Jawa Barat Bandung.
Mesin air siap minum yang diserahkan bernama mesin RO (Reverse Osmosis). Mesin RO merupakan mesin filtrasi air yang sumber airnya bisa berasal dari manapun.
Air tersebut kemudian diolah sedemikian rupa sehingga siapapun bisa langsung meminumnya. Dengan adanya mesin air ini, pengunjung masjid ataupun jamaah sekitar hanya perlu membawa tempat minum kosong atau tumblr dan melakukan isi ulang air kapanpun mereka membutuhkannya.
Oleh karena itu, mesin ini dipasang di salah satu sudut strategis Masjid Agung Raya Bandung.
"Semoga dengan dipasangnya wakaf mesin air minum di Masjid Agung Bandung ini dapat bermanfaat bagi warga bandung dan wisatawan. Kami harap para pengusaha berkolaborasi untuk memfasilitasi air minum gratis di sarana publik lainnya," ujar Mella Arianti, Owner dari Brand Hijab Famouscarf, dalam siaran persnya, Senin (7/6).
Famouscarf adalah salah satu brand yang terlibat di dalamnya, yang juga menjadi donatur utama pengadaan mesin RO di Masjid Agung Raya Bandung ini setelah berwakaf senilai 25 juta rupiah.
“Kolaborasi ini saya lakukan dengan Wakaf Salman karena program yang dijalankan mengedepankan kebermanfaatan bersama dan luas yang Insya Allah penuh dengan berkah," kata Mella.
Menurut Direktur Wakaf Salman M Khirzan N Noe'man, Masjid Agung Raya Bandung sendiri dipilih karena masjid ini termasuk masjid yang sering dikunjungi oleh masyarakat Jabar. Selain mobilitas tinggi di sekitar, masjid ini juga menjadi tujuan para wisatawan yang berkunjung ke Bandung.
"Harapannya, kita bersama-sama bisa mengawal, mempromosikan dan membantu program Wakaf Mesin Air Minum seperti ini untuk terus disebarkan di titik-titik strategis Kota Bandung & Jawa Barat," katanya.
Dengan begitu, kata dia, Kota Bandung bisa selevel dengan kota-kota besar di luar negeri yang menyediakan air siap minum di sarana umum. Serta, manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Bandung maupun para pendatang/wisatawan yang datang ke Bandung.
Selaku inisiator pengadaan mesin RO, kata Khirzan, Wakaf Salman berterima kasih kepada Hijabfest dan Famouscarf. Mesin RO ini merupakan sumbangsih dari acara Indonesia Hijabfest, acara kolaborasi Wakaf Salman dan Hijabfest yang dilangsungkan beberapa waktu lalu di Bandung.
Sebetulnya, menurut Khirzan, kehadiran mesin RO ini bukan yang pertama di Kota Bandung. Masyarakat, juga bisa menemui mesin ini di lokasi-lokasi strategis yang biasa dikunjungi oleh banyak jamaah seperti Masjid Al Lathif, Masjid Agung Trans Studio Bandung, Masjid Lautze 2 Bandung, dan lokasi lainnya yang telah terpasang mesin RO.
Selain itu, siapapun yang berkunjung ke Bandung boleh menggunakan fasilitas ini. Seperti para wisatawan, pejalan kaki, maupun pengendara yang kadang kehausan di jalan.
"Semua orang bisa meminum air dari mesin RO asalkan membawa tempat minum masing-masing, sehingga lebih aman dan nyaman mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir," paparnya.
Akhirnya, kata dia, mesin air siap minum ini bisa tersalurkan atas dukungan berbagai pihak, khususnya para donatur dan wakif. Di antaranya, Hijabfest, Famouscarf, DKM Masjid Agung Raya Bandung, serta Umi Oded, para undangan dan rekan-rekan media yang telah turut hadir.
Demi kebermanfaatan yang lebih luas, kata Khirzan, Wakaf Salman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berbagi informasi maupun berdonasi membantu sesama. "Masyarakat bisa bergabung di channel khusus yang disediakan oleh Wakaf Salman untuk mendapatkan kabar kajian, kuliah wakaf, ataupun kabar-kabar positif lainnya. Caranya, klik link https://t.me/wakafsalman yang akan terhubung dengan kanal Telegram," katanya. N Arie Lukihardianti