IHRAM.CO.ID, PURWOKERTO -- Masjid Nurul Ulum yang berlokasi di komplek Kampus Universitas Jenderal Soedirman Grendeng Purwokerto, akhirnya direnovasi. ''Masjid ini merupakan masjid yang dibangun melalui Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sejak dibangun tahun 1986, baru kali ini direnovasi,'' jelas Ketua Panitia Renovasi Masjid Nurul Ulum Prof Dr Ade Maman Suherman, Senin (7/6).
Menurutnya, proses renovasi masjid tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak April 2020 lalu. Namun proses renovasi tidak bisa diselesaikan sekaligus, mengingat keterbatasan anggaran. ''Semua anggaran yang digunakan untuk renovasi berasal dari jamaah masjid, civitas academica, dan jejaring (dosen, tenaga kependidikan, dan alumni) serta beberapa dari instansi dalam bentuk CSR. Ada yang membantu dalam bentuk uang, ada juga yang dalam bentuk material bangunan,'' katanya.
Dalam proses renovasi tersebut, panitia pembangunan tetap mempertahankan bentuk ciri khas masjid YAMP. Dalam hal ini, atap masjid tidak menggunakan kubah. Melainkan dalam bentuk limas bertingkat. ''Hanya bangunan yang semula hanya satu lantai, ditambah menjadi dua lantai,'' katanya.
Prof Maman yang juga merupakan Dekan Fakultas Hukum Unsoed ini, menyebutkan renovasi perlu dilakukan mengingat kondisi bangunan yang sudah cukup tua. ''Selain itu, juga mengingat jumlah jemaah yang semakin banyak,'' jelasnya.
Dia mengungkapkan, jemaah Masjid Nurul Ulum tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa, dosen dan staf karyawan Unsoed. Melainkan juga dari masyarakat sekitar, karena semakin banyaknya perumahan- warga di sekitar kampus Unsoed Grendeng. ''Lokasinya yang berada di tepi ruas jalan menuju obyek wisata Baturraden juga menyebabkan Masjid Nurul Ulum tak pernah sepi jamaah,'' katanya.
Menurutnya, dengan proses renovasi tersebut, maka masjid Nurul Ulum Unsoed akan mampu menampung 650 jemaah dalam kondisi tanpa physical distancing.
Wakil Ketua Panitia Renovasi Masjid Nurul Ulum, Haiban Hadjid, menyebutkan dana untuk melakukan renovasi masjid tersebut membutuhkan anggaran Rp 4.464.900.000. Sementara dana yang sudah terkumpul dari para donatur hingga Rabu (2/6) lalu, mencapai Rp 2.469.355.481. ''Masih ada kekurangan Rp 1.995.544.519, sehingga kami berharap ada dukungan dari masyarakat dalam rangka menyelesaikan renovasi masjid ini,'' katanya.