IHRAM.CO.ID, WINA -- Setelah pemerintah Austria merilis Peta Nasional Islam yang kontroversial bulan lalu dan menempatkan tanda-tanda di seluruh negeri yang memperingatkan masjid-masjid terdekat yang mungkin merupakan ancaman, serangan terhadap Muslim meningkat pesat. Hal ini menyoroti gelombang kebencian baru terhadap kelompok minoritas di Uni Eropa.
Kepala Komunitas Muslim di Austria (IGGO), Mit Vural, mengatakan, serangan rasis dan pelabelan telah meningkat secara dramatis sejak Austria merilis "Peta Islam" bulan lalu. Serangan terhadap Muslim meningkat setelah insiden ini.
"Tanda-tanda buruk digantung di masjid-masjid kami. Kami telah mengatakan bahwa situs web ini harus dimatikan sesegera mungkin, itu bisa berbahaya. Maaf, tapi semua kekhawatiran kami terbukti benar," kata dia dilansir dari laman Daily Sabah, Senin (7/6).
Peta digital mengidentifikasi lokasi lebih dari 600 masjid dan asosiasi di sekitar Austria yang diluncurkan pada 27 Mei lalu. Ini adalah serangan rasis terhadap umat Islam terutama terhadap masjid, yang telah menjadi sasaran kelompok rasis.
Tanda-tanda pembakar anti-Muslim dilaporkan telah digantung di masjid-masjid di berbagai kota, terutama di ibu kota Wina, dalam dua hari terakhir. Tanda-tanda menggambarkan seorang "Muslim yang marah" dan peringatan akan bahaya Islam politik di bawahnya. "Awas! Islam politik di dekatnya," bunyinya.