Farid Hafez, yang juga melawan kebencian anti-Muslim di Austria, menegaskan peta Islam diluncurkan oleh Pusat Dokumentasi 4, dana negara Austria yang menampilkan banyak penulis anti-Muslim. Dia tidak dapat membayangkan daftar nama dan organisasi serupa yang diproduksi untuk kelompok agama lain.
"Polisi setempat telah membantu dan hadir tetapi itu tidak cukup ketika pejabat senior pemerintah secara efektif menandai masjid-masjid seperti masjid kami untuk dijadikan target," katanya di Twitter merujuk pada Peta Nasional Islam yang memberikan rincian 620 masjid dan asosiasi Islam di negara itu dengan lokasi, alamat, dan nama pejabat.
"Penargetan Muslim adalah langkah terbaru dalam kebijakan rasis pemerintah dan lanjutan dari penggerebekan Operasi Luxor November 2020. Penggerebekan ini menargetkan 60 rumah ibadah Muslim terkemuka," tambah Hafez.
Kelompok Pemuda Muslim Austria berencana untuk mengajukan gugatan untuk mengungkap peta kontroversial. "Penerbitan semua nama, fungsi dan alamat lembaga dan lembaga Muslim yang telah dibaca sebagai Muslim merupakan langkah yang melampaui batas yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kelompok itu.