IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menziarahi makamnya. Rasulullah bersabda. "Barangsiapa menziarahi-ku setelah aku wafat, maka ia seakan-akan menziarahiku pada saat aku masih hidup." (HR. Daruqutni dan Baihaqi).
Rasulullah SAW juga bersabda: "Barangsiapa mendapati kelapangan rezeki dan waktu lalu tidak datang kepadaku, sungguh ia telah berbuat kasar kepadaku." (HR. Daruquthni).
Imam Ghazali menyarankan barangsiapa bermaksud berkunjung ke Madinah hendaklah memperbanyak shalawat untuk Nabi dan dalam perjalanannya ke sana. Ketika matanya melihat dinding Madinah dan pepohonan yang hendaknya membaca doa.
"Ya Allah inilah Tanah Haram utusan-Mu, maka jadikanlah ia pelindung untukku dari neraka dan jadikanlah ia bagiku keselamatan dari siksaan dan buruknya perhitungan amal."
Hendaklah jamaah mandi sebelum memasuki Madinah dari sumur Harah, memakai wewangian dan mengenakan baju yang paling bersih ketika hendak memasukinya. Hara adalah sebuah tempat di luar kota Madinah, di tempat ini pernah terjadi peristiwa besar bernama perang arah
"Secara bahasa memiliki arti tanah yang penuh bebatuan hitam," katanya.
Imam Ghazali menyarankan kembali , hendaklah jamaah masuk dengan penuh kerendahan hati dan penghormatan. Seraya membaca doa.
"Dengan menyebut nama Allah dan di atas agama Rasulullah SAW. Wahai Tuhanku masukkanlah aku pada tempat masuknya kebenaran dan keluarkan aku pada tempat keluarnya kebenaran, serta jadikanlah untukku dari sisimu kekuasaan yang menolongku."
Kemudian menuju masjid Nabawi, masuk kedalam dan salat dua rakaat di dekat mimbar dengan memposisikan tiang mimbar sejajar dengan bahu kanannya, menghadap tiang yang di sisi-nya ada peti dan lingkaran di dalam kiblat Masjid tempat berada di hadapan kedua matanya. Itulah tempat berdiri Rasulullah SAW sebelum terjadi perombakan masjid.
"Hendaklah bersungguh-sungguh sholat di masjid perdana sebelum diperlebar," katanya.