Rabu 09 Jun 2021 12:56 WIB

Belasungkawa untuk Korban Islamofobia Kanada Terus Mengalir

Ucapan belasungkawa dari seluruh dunia mengalir bagi keluarga Muslim yang jadi korban

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim
Foto: News RTHK
Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim

IHRAM.CO.ID, ONTARIO -- Kanada berduka setelah serangan anti-Muslim yang menewaskan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, pada Ahad (6/6) malam waktu setempat. Empat orang tewas dan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun mengalami luka serius setelah sebuah truk angkut melompati trotoar dan menabrak mereka.

Ucapan belasungkawa dari seluruh dunia pun mengalir bagi keluarga Muslim yang menjadi korban serangan, yang digambarkan sebagai yang terburuk terhadap Muslim Kanada sejak serangan di Masjid Quebec pada 2017.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa tersebut. Dia mengatakan merasa ngeri dengan apa yang digambarkannya sebagai bentuk 'tindakan kebencian'. Dia lantas menyampaikan bahwa perhatiannya tertuju pada orang-orang terkasih dari para korban, termasuk anak laki-laki yang selamat.

"Kepada komunitas Muslim di London dan Muslim di seluruh negeri, ketahuilah bahwa kami mendukung Anda. Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami manapun. Kebencian ini berbahaya dan tercela, dan itu harus dihentikan," kata Trudeau di Twitter, dilansir di laman About Islam, Rabu (9/6).

Cendekiawan Muslim Amerika terkemuka, imam Omar Suleiman, juga menyampaikan belasungkawa. Ia lantas memperingatkan akan meningkatnya kebencian.

"Seorang anak berusia 20 tahun memutuskan untuk menabrakkan mobilnya ke seluruh keluarga di Kanada ini untuk membunuh mereka semua karena kebenciannya terhadap Muslim. 4 di antaranya telah meninggal. Semoga Allah merahmati para syuhada, menyembuhkan orang-orang yang selamat, dan melindungi kita dari kejahatan yang mendorong pemuda itu untuk membenci. Amin," tulis imam Suleiman di Twitter.

Korban tewas akibat insiden itu ialah empat Muslim, yang terdiri dari dua wanita berusia 77 dan 44 tahun, seorang pria berusia 46 tahun dan seorang gadis berusia 15 tahun. Sementara seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun terluka parah dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.

Sedangkan pelaku bernama Nathaniel Veltman yang berusia 20 tahun. Dia menggunakan truk pickup hitam saat menabrakkan mobilnya ke keluarga Muslim tersebut.

Insiden ini telah menarik perhatian dengan dilakukannya kampanye penggalangan dana untuk mendukung anggota keluarga korban. Setidaknya, kampanye tersebut telah mengumpulkan lebih dari 368.189 dolar Kanada dalam beberapa jam.

Serangan tersebut telah mengejutkan warga London, yang memiliki sekitar 400.000 penduduk termasuk komunitas Muslim yang besar. Walikota Toronto John Tory mengatakan di Twitter, bahwa petanda kota itu akan diredupkan pada malam hari dalam rangka berkabung atas keluarga korban.

Seorang anggota dewan regional di Brampton, Ontario, Gurpreet Singh Dhillon juga telah berbagi pesan solidaritas dengan para korban dan komunitas Muslim. Di Pakistan, Perdana Menteri Imran Khan mengutuk serangan itu, dengan mengatakan serangan itu mengindikasikan meningkatnya Islamofobia di negara-negara Barat.

"Islamofobia perlu dilawan secara holistik oleh komunitas internasional," kata Khan di Twitter.

Insiden tersebut juga mendapat perhatian dari banyak orang di media sosial yang memberikan dukungan bagi komunitas Muslim, dengan tagar seperti #OurLondonFamily #MuslimLivesMatter yang sekarang menjadi tren.

Sementara itu, bentuk penjagaan telah digelar di sebuah masjid lokal pada Selasa malam untuk mengingat para korban. Pihak keluarga mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa masyarakat perlu melawan kebencian dan Islamofobia.

"Pemuda yang melakukan aksi teror ini dipengaruhi oleh kelompok yang dia terhubung dengannya, dan masyarakat lainnya harus mengambil sikap tegas terhadap ini, dari tingkat tertinggi di pemerintahan kita hingga setiap anggota masyarakat," kata pihak keluarga.

Serangan itu adalah yang terburuk terhadap Muslim Kanada sejak seorang pria membunuh enam anggota masjid Kota Quebec pada 2017.

Serangan di London ini juga terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang serangan Islamofobia di provinsi-provinsi di seluruh Kanada dan di tengah seruan yang meluas kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian, dan prevalensi kelompok sayap kanan.

Statistik Kanada menyebutkan pada Maret, bahwa kejahatan kebencian yang dilaporkan polisi yang menargetkan Muslim naik menjadi 181 insiden pada 2019, tahun terakhir di mana data tersedia. Angka tersebut naik dari 166 insiden tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement