REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Arab Saudi telah meluncurkan ventilator pertama yang diproduksi untuk membantu rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Ventilator portabel Puritan Bennett (PB) 560 dibuat oleh Rowad Technology yang berbasis di Riyadh. Perusahaan ini bertujuan untuk membuat sekitar 6.000 perangkat per tahun.
Sementara PB 560 yang orisinal dirancang dan dibuat oleh perusahaan teknologi medis Amerika-Irlandia Medtronic. Saat pandemi meningkat pada Maret 2020, seluruh dunia kekurangan ventilator. Ini menyebabkan Medtronic mengambil langkah yang tidak biasa. Yakni membagikan spesifikasi desain dan kode perangkat lunak untuk perangkat agar perusahaan lain di seluruh dunia dapat memproduksi versi mereka sendiri.
Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, Bandar Alkhorayef, mengatakan perangkat itu memenuhi spesifikasi internasional dan telah diproduksi dengan bangga di Arab Saudi.
“Langkah penting ini datang pada saat dunia menghadapi tantangan besar karena dampak berkelanjutan dari pandemi virus korona. Terutama pada rantai pasokan harian dan pasokan dasar, di bidang perawatan kesehatan,” kata Alkhorayef, dilansir Arab News, Kamis (10/6).
Menteri Kesehatan, Tawfiq Al-Rabiah, mengatakan pembuatan ventilator akan berkontribusi dalam memerangi pandemi karena kebutuhan konstan untuk perangkat di rumah sakit. Industri teknologi medis kata dia adalah salah satu yang paling maju. Saat ini, kementerian kesehatan bekerja sama dengan perusahaan nasional untuk melokalisasi produk perangkat medis.
Pusat Pengembangan Industri Nasional mengatakan Rowad Technology telah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Authority untuk memproduksi PB 560. Sembilan perusahaan mengajukan purwarupa tapi Rowad diberi izin untuk melanjutkan. Sekitar 50 karyawan akan mengerjakan proyek tersebut.
“Perjanjian ini menunjukkan sejauh mana kepercayaan global di pasar Saudi,” kata pusat itu. PB 560 padat dan ringan sehingga ideal untuk dipindahkan di antara pusat perawatan kesehatan dan digunakan di rumah. n Meiliza Laveda
https://www.arabnews.com/node/1873646/saudi-arabia