IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Seorang pekerja kereta api Muslim Rizwan Javed (30 tahun) di stasiun London Barat mendapat penghargaan Samaritans Lifesaver setelah menyelamatkan 29 orang dari bunuh diri tahun 2018. Javed bekerja untuk MTR Elizabeth Line di stasiun Ealing Broadway.
Penghargaan tersebut diberikan kepada orang-orang yang menggunakan keterampilan berbicara dan mendengarkan untuk menyelamatkan nyawa. Javed mengungkapkan perasaan luar biasa saat mendapat penghargaan itu.
“Ini adalah simbol dari semua kerja keras tidak hanya saya sendiri tapi juga rekan kerja. Ini mengingatkan saya bahwa saya bisa berbuat lebih baik kepada siapa pun dan terus melakukannya,” kata Javed.
Pada tahun 2015, pria berusia 30 tahun itu menyelesaikan kursus pelatihan Mengelola Kontak Bunuh Diri Orang Samaria yang melatih staf kereta api dengan keterampilan untuk membantu seseorang yang berisiko bunuh diri di stasiun kereta api.
“Memiliki pelatihan ini cukup awal dalam karir saya memberi saya kepercayaan diri dan kesadaran tentang bagaimana mengidentifikasi orang-orang dalam situasi rentan,” ujar dia.
Dikutip About Islam, Kamis (10/6), Javed terus memberikan pengaruh positif di stasiun. Dia secara teratur mengucapkan sapaan seperti “selamat pagi” atau “hari yang indah” kepada para penumpang dengan tersenyum. Bagi Javed, kebiasaan itu memberi dirinya pola pikir positif.
“Saya ingin terus menyebarkan hal positif sehingga orang lain dapat melakukan hal yang sama. Berada di lingkungan yang berfokus pada pelanggan, penting bagi saya untuk memberikan layanan yang luar biasa,” ucap dia.
Meskipun terdengar klise, bagi Javed penting untuk selalu menyebarkan cinta kepada siapa pun. Apalagi bisa sampai menyelamatkan nyawa seseorang. Allah berfirman dalam surat Al-Ma’idah ayat 32:
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”
Menurut National Institute of Mental Health, bunuh diri adalah penyebab kematian kedua di kalangan pemuda berusia 10-34 tahun. Secara umum, bunuh diri dipandang oleh umat Islam sebagai mengambil hadiah hidup yang diberikan oleh Tuhan.
Alquran mengatakan untuk percaya kepada Tuhan, memiliki iman pada rahmat Tuhan, memiliki kesabaran, dan tidak menghancurkan kehidupan.
Muslim percaya bahwa semua orang saling bergantung. Mengambil nyawa secara tidak adil, baik itu milik sendiri atau milik orang lain sama saja dengan mencabut nyawa seluruh umat manusia. Demikian juga, menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia.