IHRAM.CO.ID, MAKKAH—Cendikiawan senior Pakistan dan Afghanistan menandatangani Deklarasi Perdamaian Afghanistan, membuka jalan untuk mengakhiri krisis dengan mensponsori negoisasi antara faksi-faksi yang bertikai dan menolak seluruh tindakan kekerasan dan ekstremisme. Penandatangan bersejarah ini dihadiri oleh Sheikh Dr. Noor Al-Haq Qadri, menteri urusan Islam dan toleransi agama Pakistan, dan Sheikh Mohammed Qasim Halimi, menteri haji, wakaf dan bimbingan Afghanistan.
Acara yang juga dihadiri oleh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, sekretaris jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) sekaligus presiden Asosiasi Cendekiawan Muslim ini diadakan Liga Dunia Muslim dan naungan Arab Saudi, menjadi pertemuan pertama yang mengumpulkan para cendikiawan senior untuk mencapai rekonsiliasi di antara orang-orang Afghanistan.
Al-Issa mengatakan bahwa deklarasi ini harus ditindaklanjuti melalui aksi bersama untuk menghentikan pertumpahan darah di Afghanistan dan dengan menempatkan rakyat Afghanistan di jalan perdamaian, rekonsiliasi, stabilitas dan kemajuan. Deklarasi ini, kata dia, bertujuan untuk menolak segala pengaitan kekerasan, ektremisme, terorisme dan segala bentuk serangan, dengan agama, kebangsaan atau etnis apapun.
“Sponsor yang diberkati dan dukungan besar oleh pemerintah Arab Saudi ini sejalan dengan pekerjaan Islam yang luas di Kerajaan, sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab Islamnya,” ujar Al-Issa yang dikutip di Arab News, Jumat (11/6).
Sementara itu, Halimi mengatakan bahwa Al-Qur’an menganggap rekonsiliasi sebagai solusi ideal untuk banyak konflik dan perbedaan pendapat. “Ada banyak inisiatif dan seruan untuk bergegas mencapai rekonsiliasi di antara orang-orang Muslim Afghanistan untuk mengeluarkan mereka dari cobaan saat ini,” katanya, menekankan bahwa rekonsiliasi di antara umat Islam adalah kebutuhan agama, manusia, peradaban, ekonomi, sosial, politik dan psikologis bagi setiap masyarakat Muslim.
Qadri mengatakan bahwa membangun perdamaian dan ketenangan, dan memperkuat toleransi dalam masyarakat, adalah bagian dari tujuan Islam. “Agama kami menyerukan harmoni dan persatuan, dan mendukung kerja sama dan partisipasi internasional dalam semua pekerjaan yang baik hati. Islam menyerukan untuk melindungi negara dan mendorong pembangunan dan kemakmuran, dan perintah untuk meningkatkan perdamaian dan menghindari kerusuhan,” kata dia.
Kerajaan dan Pakistan selalu memainkan peran aktif dalam mencari perdamaian di Afghanistan, katanya. Ahmed Javed Mujadidi, duta besar Afghanistan untuk Arab Saudi, menekankan pentingnya mengadakan konferensi di Mekah, di hadapan para ulama elit yang terhormat, dengan mengatakan bahwa Kerajaan tidak pernah mengecewakan Afghanistan dan sedang bekerja untuk membangun keamanan dan perdamaian di sana.
Dia mengatakan bahwa Liga Dunia Muslim melakukan segala upaya untuk mengakhiri konflik dan perselisihan, dan bahwa konferensi tersebut mencerminkan pesan persaudaraan, cinta dan perdamaian. Dr. Shafiq Samim, perwakilan tetap Afghanistan untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), menegaskan bahwa upaya kepemimpinan Saudi mendukung dalam mencari solusi untuk konflik di Dunia Muslim.
Dia mengatakan bahwa Afghanistan telah menderita perang selama empat dekade terakhir. “Konferensi tersebut merupakan upaya serius untuk mencari cara menyelesaikan krisis Afghanistan melalui dialog konstruktif dan mediasi yang efisien,” ujarnya.
Konferensi tersebut mencakup lima sesi, di mana lebih dari 20 cendekiawan senior berbicara tentang perdamaian, toleransi, moderasi dan rekonsiliasi dalam Islam, mencari solusi akhir dan komprehensif untuk konflik Afghanistan dengan mendukung proses rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan dan mencapai titik temu dengan menangani masalah-masalah politik, sosial, ekonomi dan lainnya.