IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Warga Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang resah dengan banyaknya anjing yang akhir-akhir ini sering berkeliaran dan mengotori area masjid warga. Anjing-anjing itu kerap berkeliaran dan mengotori teras luar masjid Al Hidayah yang juga berada di lingkungan komplek Pondok Pesantren Al Hidayah.
Menurut tokoh setempat, ustaz Khairul Gazali, setiap selesai sholat subuh sekitar empat sampai lima ekor anjing kerap berkeliaran di lingkungan masjid. Warga yang melihat, berkali-kali mengusir anjing agar menjauh dari area lingkungan masjid namun anjing-anjing itu selalu datang lagi. Dari informasi yang diperoleh, sebagian anjing merupakan anjing liar yang tak bertuan sedang sebagian lainnya adalah anjing milik warga non muslim yang dilepas dan kerap mencari makan di perkebunan sekitar.
Ustaz Khairul mengatakan warga sudah mencoba berkomunikasi dengan pemilik anjing untuk bisa mengurung anjing peliharaannya agar mengurangi jumlah anjing yang berkeliaran. Namun pemilik anjing belum merespon baik permintaan warga. Khairul mengatakan warga pun telah berulang kali menyurati pemerintah daerah untuk menangani semakin banyaknya anjing yang berkeliaran itu. Namun hingga kini belum ada tindakan yang diambil pemerintah setempat.
"Masjidnya memang masih belum di pagar, sementara warga non muslim rata-rata mempunyai anjing 2-3 ekor. Sering berkeliaran di halaman bahkan sering masuk sampai ke teras masjid. Kita berharap ini jangan sampai terjadi gesekan atau konflik sosial atau dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab," kata ustaz Khairul Gazali pada Jumat (11/6).
Sebagai antisipasi kedepannya warga berupaya membangun pagar di sekitar masjid. Akan tetapi menurut ustaz Khairul, warga berharap anjing-anjing tidak berkeliaran lagi terutama di lingkungan warga dan masjid.
Masjid Al Hidayah sendiri selain tempat beribadah juga merupakan pusat berkegiatan warga dan pendidikan terhadap santri pesantren Al Hidayah yang kebanyakan adalah santri dari orang tua mantan napi terorisme. Masjid itu dibangun 2016 oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Kini masjid itu menjadi pusat pembinaan dan deradikalisasi agar generasi muda terhindar dari paham- paham radikal.