IHRAM.CO.ID, ALEXANDRIA -- Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour menuduh Houthi yang didukung Iran sebagai dalang dibalik serangan rudal yang baru-baru ini terjadi di kota Marib dan menewaskan puluhan nyawa. Hadi mengatakan serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi di kota Marib yang padat penduduk menghancurkan upaya membangun perdamaian di Yaman.
“Sementara masyarakat internasional bekerja dengan tulus menemukan harapan dan peluang bagi perdamaian, milisi kudeta terus meningkat dan merenggut orang-orang tidak bersalah, mengabaikan segala upaya perdamaian dan justru melakukan proyek destruktif Iran di kawasan itu,” kata Hadi dalam sebuah pernyataan.
Ia mengajak masyarakat internasional bersama melindungi warga Yaman dari serangan milisi. Pada Kamis (10/6), pasukan Houthi menembakkan rentetan rudal dan drone bermuatan bahan peledak ke Marib, menewaskan delapan warga sipil, dan melukai 27 lainnya.
Rudal dan drone dilaporkan menargetkan sebuah masjid yang dipenuhi jamaah, penjara, dan ambulans. Pada 6 Juni, sebuah rudal dan drone meledakkan sebuah pompa bensin di Marib, menewaskan 21 warga sipil termasuk seorang anak berusia lima tahun. Serangan ini memicu kemarahan di dalam dan di luar Yaman.
Gubernur Marib Sultan Al-Arada mengatakan peningkatan serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi di kota itu membuktikan pemberontak tidak memiliki minat serius dalam inisiatif perdamaian untuk mengakhiri perang di Yaman. Pemerintah Yaman pada Jumat (11/6) memperbarui dukungannya untuk Inisiatif Saudi dan rencana perdamaian yang ditengahi PBB saat ini.
Rencana perdamaian itu dikenal sebagai Deklarasi Bersama. Inisiatif lain bertujuan mengakhiri perang, menekankan pemerintah telah menawarkan konsesi untuk membuka jalan bagi perdamaian.
Pejabat Amerika dan Eropa sekali lagi meminta Houthi menghentikan operasi militer mereka di Yaman dan terlibat secara positif dengan upaya perdamaian. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Amerika akan terus menekan Houthi sampai mereka menghentikan permusuhan dan menyetujui rencana perdamaian.
“Konflik di Yaman harus diakhiri dan membawa kelegaan bagi rakyat Yaman. Sudah waktunya bagi Houthi untuk menerima gencatan senjata dan terlibat dalam negosiasi nyata. Amerika Serikat akan terus menekan Houthi, termasuk melalui sanksi,” cicit Price.
Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri mengatakan setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad bin Mubarak UE mendukung pemerintah Yaman dan rakyatnya dan mendukung upaya perdamaian saat ini yang dipimpin oleh Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffith.
“Bertemu dengan Yaman FM @BinmubarakAhmed. Menyatakan dukungan penuh Uni Eropa kepada Pemerintah dan rakyat Yaman. Menekankan kerja UE dengan @OSE_Yemen untuk gencatan senjata segera dan pembicaraan politik. Diskusi yang bagus tentang pentingnya akses kemanusiaan dan proses perdamaian yang inklusif,” tulis Fontelles di Twitter.
https://www.arabnews.com/node/1874861/middle-east