IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan pelaksanaan haji 2021 dilakukan secara terbatas hanya untuk penduduk dan ekspatriat di dalam Kerajaan. Menanggapi kabar terbaru ini, pendakwah yang juga Wakil Ketua Umum Persis Ustadz Jeje Zainuddin turut buka suara.
Menurutnya, keputusan pemerintah yang lebih dulu mengambil sikap menunda pelaksanaan haji tahun ini sudah tepat. Pemerintah Saudi telah mengumumkan batasan pelaksanaan haji hanya untuk domestik dan dibatasi sebanyak 60 ribu orang.
"Betul, karena terbukti Saudi menunda pengumuman kepastian penyelenggaraan haji mungkin dengan harapan ada perubahan situasi pandemi Covid-19, ternyata tidak ada tanda perubahan menurun secara global di berbagai negara Muslim," ujarnya.
"Seandainya pun Indonesia diberi jatah kuota jamaah pasti sulit melakukan pelaksanaanya secara matang karena persiapan yang mepet," kata Ustadz Jeje dalam pesan tertulis, Sabtu malam (12/6).
Ia menuturkan penyelenggaraan ibadah haji bukanlah hal sederhana dan tidak bisa disederhanakan, seperti sudah divaksinasi atau belum dan pembatasan jumlah jamaah. Menurutnya ada banyak faktor yang cukup pelik apabila memaksakan pelaksanaan haji tahun ini di mana pengumuman pembukaan haji oleh Saudi terlalu mepet.
Sementara mekanisme pemilihan jamaah, pelatihan manasik, penerapan standar protokol kesehatan di masa Covid-19, dan berbagai perubahan pelaksanaan prosesi ibadah haji yang bisa berakibat kurang sempurnanya pelaksanaan manasik haji. "Belum lagi tidak ada jaminan semua prosedur kesehatan itu benar-benar bisa dilaksanakan secara kedisiplinan dan konsisten. Dalam konteks ini maka bisa dipahami jika penyelenggaraan Ibadah haji tahun ini ditiadakan dan berharap tahun depan benar-benar dapat terselenggara," ujarnya.