Senin 14 Jun 2021 21:40 WIB

Muslim Selandia Baru Kritik Narasi Film 'They Are Us'

Muslim Selandia Baru menyayangkan narasi yang diambil dalam film 'They Are Us'

Pemimpin Muslim Christchurch berbicara kepada media setelah Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, di luar Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 27 Agustus 2020. Warga Australia Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat karena terorisme, 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan, atas serangannya terhadap dua masjid di Christchurch pada 2019.
Foto: EPA-EFE/MARTIN HUNTER
Pemimpin Muslim Christchurch berbicara kepada media setelah Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, di luar Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 27 Agustus 2020. Warga Australia Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat karena terorisme, 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan, atas serangannya terhadap dua masjid di Christchurch pada 2019.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Komunitas Muslim Selandia Baru menyayangkan narasi yang diambil dalam film They Are Us yang menceritakan tragedi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, pada 15 Mei 2019. Sara Qasem, yang ayahnya terbunuh dalam serangan itu, menyebut film tersebut berisi narasi kulit putih. 

Menurutnya, narasi tersebutlah yang menyakitkan komunitas Muslim, pihak yang menjadi korban dalam serangan tersebut. "Apakah ada pembicaraan dengan kami? Bagaimana bisa orang melakukan hal ini tanpa mempertimbangkan cerita kami," kata Qasem seperti dilansir tvnz.co.nz, Senin (14/6).

Baca Juga

"Ketika kami mengalaminya, begitu tragis dan menyeramkan, ini membuat kami kuat. Namun, bisa saya katakan, apa yang dibuat film tersebut akan menyakit dan melukai banyak keluarga korban. Karena itu, saya termasuk menentangnya," kata dia.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement