IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim Selandia Baru menyayangkan narasi yang diambil dalam film They Are Us yang menceritakan tragedi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, pada 15 Mei 2019. Sara Qasem, yang ayahnya terbunuh dalam serangan itu, menyebut film tersebut berisi narasi kulit putih.
Menurutnya, narasi tersebutlah yang menyakitkan komunitas Muslim, pihak yang menjadi korban dalam serangan tersebut. "Apakah ada pembicaraan dengan kami? Bagaimana bisa orang melakukan hal ini tanpa mempertimbangkan cerita kami," kata Qasem seperti dilansir tvnz.co.nz, Senin (14/6).
"Ketika kami mengalaminya, begitu tragis dan menyeramkan, ini membuat kami kuat. Namun, bisa saya katakan, apa yang dibuat film tersebut akan menyakit dan melukai banyak keluarga korban. Karena itu, saya termasuk menentangnya," kata dia.