IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10.186 keluarga Palestina menerima berbagai bantuan kemanusiaan yang digencarkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) per 1 Mei-12 Juni 2021. Bantuan dari masyarakat Indonesia itu diharapkan membantu percepatan pemulihan warga Palestina usai agresi Israel PADA Mei lalu.
Bantuan logistik menjadi bantuan yang paling banyak diberikan untuk warga Palestina, dengan total 7.500 keluarga yang paket tersebut. "Warga di sana tidak lagi memiliki uang sehingga tidak mampu membeli logistik untuk hidup mereka ke depannya," ujar Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT, dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (15/6).
ACT berupaya mengatasi krisis air parah yang terjadi akibat agresi Israel dengan melakukan pendistribusian air bersih yang menjangkau 1.700 penerima manfaat. Tak hanya itu, bantuan-bantuan lainnya juga hadir di berbagai sektor.
Misalnya di sektor kesehatan, ada bantuan medis dengan belasan ribu penerima manfaat, bantuan fasilitas ambulans pre-hospital, bantuan bahan bakar untuk mengoperasikan generator rumah sakit, juga community shelter untuk tempat tinggal keluarga yang kehilangan rumah.
Bantuan jangka panjang pun turut diperhitungkan ACT. Salah satunya diberikan kepada para petani di Gaza. Bantuan modal diberikan kepada mereka sehingga dalam waktu ke depan, hasil panen para petani berpotensi membangun kembali ekonomi Gaza.
Said menjelaskan, aksi ini bisa terlaksana berkat bantuan sahabat dermawan. Bantuan-bantuan ini tersedia sejak Israel mulai melakukan serangannya, dan tetap hadir setelah gencatan senjata diberlakukan.
"Ini juga merupakan upaya untuk memulihkan sekaligus membangun kembali Palestina. Jumlah penerima manfaat insyallah akan terus bertambah tiap harinya berkat Sahabat Dermawan," kata Said.
Sementara pada sektor lainnya, ribuan keluarga Palestina juga merasakan bantuan seperti paket pangan, bantuan langsung tunai, aksi pembagian makanan dari Humanity Food Truck, zakat fitrah, hingga bantuan perlengkapan ibadah.