IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan World Giving Index (WGI) yang dikeluarkan oleh badan amal Charities Aid Foundation (CAF). Menurut laporan WGI, Indonesia menempati peringkat teratas dalam partisipasi memberikan sumbangan uang.
Menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, terpilihnya Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia tentu perlu diapresiasi. Pasalnya, prestasi ini diraih bukan semata-mata karena Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila saja, melainkan karena sila-sila yang ada dalam Pancasila sudah dijiwai dan diwarnai oleh nilai-nilai dari ajaran agama terutama agama Islam yang bersumberkan Alquran dan sunnah.
Ketua PP Muhammadiyah ini menuturkan, dalam berbagai surat dan ayat Alquran secara jelas diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak hanya memperhatikan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan keadaan dari keluarga dan tetangga, terutama fakir miskin. Bahkan dalam salah satu surat Alquran dikatakan bahwa manusia akan dicap oleh Allah sebagai seorang pendusta agama jika menyia-nyiakan dan tidak berempati kepada anak yatim serta tidak mau membantu dan memperhatikan kebutuhan orang miskin.
Hal demikian diperjelas dan dipertegas oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadits-haditsnya. Salah satu hadits mengingatkan akan kewajiban umat Muslim untuk memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang yang hidupnya termarginalkan.
Seperti hadits Nabi SAW yang berbunyi, "Tidaklah bisa dikatakan bahwa kita ini telah beriman kepada Allah dan hari akhir kalau perut kita kenyang sementara tetangga kita kelaparan."
"Nilai-nilai yang terdapat dalam Alquran dan hadits yang seperti inilah yang telah mendorong pada tinggi dan meningkatnya minat untuk berdonasi dan kerelawanan di kalangan umat Islam," kata Anwar, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/6).
Anwar mengatakan, kedermawanan umat Islam itu sangat terlihat di masa-masa awal pandemi Covid-19, di mana pemerintah meminta masyarakat untuk mengisolasi diri dan tidak keluar rumah yang menyebabkan ekonomi masyarakat lapis bawah terpukul. Dalam kondisi demikian, ia mengatakan umat Islam benar-benar telah termotivasi oleh ajaran agama untuk turun membantu mereka yang kesulitan, baik itu secara langsung maupun melalui Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ) serta unit pengumpul zakat (UPZ) yang ada.
Anwar menyebut, yang menjadi pendorong utama masyarakat berlaku dermawan bukanlah karena instruksi atau perintah dari pemerintah, melainkan karena ajaran agama mereka sendiri yang terdapat dalam Alquran dan assunnah.
Ia menambahkan, bagi orang Islam sila-sila dalam Pancasila tidak akan bisa dipahami serta tidak akan jelas bentuknya jika tidak dituntun dan diarahkan serta diisi oleh nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam itu sendiri. Oleh karena itu, menurutnya, Pancasila dan agama Islam serta Alquran tidak boleh dipertentangkan.