Jumat 18 Jun 2021 19:00 WIB

PBB: Dari 82 Juta Pengungsi di Dunia, 40 Persennya Anak-Anak

Pengungsi meninggalkan negaranya karena penganiayaan, konflik, dan kekerasan.

PBB: Dari 82 Juta Pengungsi di Dunia, 40 Persennya Anak-Anak. Pengungsi etnis Rohingya beraktivitas di tempat penampungan sementara di kawasan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara, Senin (14/06/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya yang direlokasi dari Aceh Timur pada Kamis (10/6/2021, menjalani isolasi di salah satu hotel yang ada di Medan.
Foto:

"Setiap individu layak mendapatkan perhatian dan dukungan kita — tidak hanya melalui bantuan kemanusiaan tetapi dengan menemukan solusi untuk mengakhiri penderitaan mereka," kata Filippo Grandi. Selanjutnya dia mendesak Kesepakatan Global untuk Pengungsi sebagai kerangka hukum dan alat untuk menanggapi pengungsian. "Kami membutuhkan kemauan politik yang lebih kuat untuk mengatasi konflik dan penganiayaan yang memaksa orang melarikan diri."

Laporan UNHCR juga menemukan bahwa pada puncak pandemi tahun 2020, lebih dari 160 negara menutup perbatasan mereka, 99 negara juga menutup akses bagi orang-orang yang tengah mencari perlindungan internasional. Setelah dilakukan langkah-langkah seperti pemeriksaan medis di perbatasan, sertifikat kesehatan maupun karantina sementara pada saat kedatangan, lebih banyak negara yang kembali menjamin akses bagi pemohon suaka.

Lebih banyak anak lahir sebagai pengungsi

Menurut laporan UNHCR, anak-anak sangat terpengaruh selama krisis pengungsian, terutama jika perpindahan mereka berlangsung selama bertahun-tahun. PBB memperkirakan hampir 1 juta anak lahir sebagai pengungsi antara 2018 dan 2020.

Selain itu, 42 persen pengungsi adalah anak perempuan dan laki-laki di bawah usia 18 tahun. Banyak dari mereka berisiko tetap berada di pengasingan selama bertahun-tahun yang akan datang, sebagian dari mereka berpotensi menjadi pengungsi seumur hidupnya.

"Tragedi begitu banyak anak yang lahir di pengasingan paksa seharusnya menjadi alasan yang cukup untuk secara signifikan meningkatkan upaya penyelesaian konflik dan kekerasan," kata Filippo Grandi.

 

https://www.dw.com/id/laporan-unhcr-sebut-lebih-82-juta-pengungsi-di-seluruh-dunia-akhir-2020/a-57948449

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement