IHRAM.CO.ID, -- Setidaknya sembilan warga Palestina terluka setelah pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Jumat lalu (18/6).
Peristiwa ini terjadi setelah shalat Jumat. Kala itu jamaah yang terdir dari warga Palestina memulai unjuk rasa untuk mendukung Nabi Muhammad sebagai tanggapan atas penghinaan yang ditujukan kepadanya selama pawai garis pengikut keras Israel kala melalui daerah itu pada hari Selasa.
Orang-orang Palestina berkumpul di halaman masjid Al Aqsa, sebelum mereka memulai perjalanan pawai mereka dari Al-Aqsa ke Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem. Melihat itu pasukan Israel kemudian menyerbu kompleks itu melalui Bab al-Silsila, salah satu pintu masuk Al-Aqsa.
Seperti dilansir Al Jazeera, relawan dari Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sembilan orang terluka, dengan tiga dirawat di rumah sakit, ketika pasukan Israel menembakkan peluru baja berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut, hendak mengosongkan kompleks masjid dari ribuan jamaah. Polisi Israel mengatakan mereka menangkap 10 warga Palestina di kompleks itu.
Pawai ratusan orang dengan melakukan demonstrasi usai shalat Jumat itu memang digelar dalam rangka menanggapi rapat umum yang diadakan oleh kelompok ultranasionalis Yahudi pada hari Selasa tersebut. Pada pawai yang dilakukan puluhan orang itu mereka meneriakkan "Matilah orang Arab" dan "Semoga desa Anda terbakar".
Keterangan foto: Wanita Israel dari kelompok ultranasionalis Yahudi menutupi diri mereka dengan bendera nasional Israel saat mereka berjalan di dalam Kota Tua Yerusalem, 15 Juni 2021.
Orang-orang Palestina memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad setelah sebuah video online menunjukkan beberapa peserta pawai Selasa merendahkannya. Middle East Eye melaporkan pasukan Israel menembak lutut salah satu jurnalisnya, Latifeh Abdelatif, dengan peluru berlapis karet saat mereka menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.
Situs berita yang berbasis di London juga melaporkan bila salah satu kontributornya, Sondus Ewies, terluka. Namun sejauh mana luka-lukanya masih belum jelas benar.