Profesor Aktürk mengatakan Belgia memiliki institusionalisasi keragaman etnokultural tertinggi. Hal ini dikarenakan negara tersebut memiliki struktur federal yang melibatkan Walloon dan Flemish, yang diakui sebagai elemen utama negara dan menikmati tindakan afirmatif dan kebijakan kuota yang menguntungkan mereka.
Dia juga mencatat kemampuan Muslim untuk menikmati perwakilan yang adil di Belgia bukanlah suatu kebetulan. Hal itu adalah efek samping tidak langsung dari keragaman etnokultural di negara tersebut.
Dia menjelaskan perwakilan Muslim di Prancis sangat kurang, mengingat harusnya ada 42 hingga 43 anggota parlemen Muslim jika mereka terwakili secara adil. Tetapi, yang terjadi hanya ada tiga atau empat dari mereka di parlemen.
Hal ini utamanya disebabkan oleh fakta Prancis yang melarang ekspresi identitas agama dan etnis di ruang publik. Negara ini mendesak semua orang untuk berasimilasi ke dalam identitas sekuler berbahasa Prancis.
"Negara ini tidak menanyakan tentang latar belakang etnis atau bahasa ibu dalam sensusnya dan terkadang bahkan menghalangi penelitian yang menganalisisnya," kata Aktürk.
-
Sekjen HIMPUH: Biaya Umrah Ramadhan Mulai Dari Rp 40 Juta
-
-
Senin , 27 Feb 2023, 14:46 WIB
Imigrasi Padang Mulai Layani Pemohon Paspor Haji
-
Senin , 27 Feb 2023, 13:39 WIB
Prasasti Kuno Langka Ditemukan di Najran
-
Senin , 27 Feb 2023, 13:26 WIB
Imigrasi Palembang siap Jemput Bola Pelayanan Paspor Haji
-
Senin , 27 Feb 2023, 12:44 WIB
Diriyah, Tempat Singgah Jamaah Haji Selama Berabad-Abad
-