IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, meminta masyarakat Muslim untuk menjaga kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Setiap warga khususnya umat Muslim, selain memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, juga harus menerapkan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Hal ini mengingat situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini tampak meningkat dan melonjak dengan cukup tajam apalagi di DKI Jakarta di mana kasus positif harian Covid-19 telah memecahkan rekor yang mencemaskan," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (22/6).
Anwar juga mengatakan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan jelas sangat penting diperhatikan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh disiplin. Karena selain akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri, juga akan menciptakan kemaslahatan bagi anggota keluarga dan warga masyarakat serta orang lain.
"Khusus untuk warga masyarakat yang tinggal di daerah yang penyebaran Covidnya termasuk zona merah atau tidak terkendali maka MUI mengimbau umat Islam di daerah tersebut untuk tidak melaksanakan sholat berjamaah di masjid atau mushola tetapi melakukannya di rumah saja," terangnya.
Menurut Anwar ini menjadi perhatian semua agama Islam telah mengingatkan dan memerintahkan untuk menghindari hal-hal yang akan bisa membuat diri atau orang lain terseret ke dalam bencana dan malapetaka yang tidak diinginkan.
"Sedangkan untuk mereka yang tinggal di daerah yang penyebaran virusnya sudah melandai dan terkendali maka umat Islam disarankan dan dipersilahkan untuk kembali melaksanakan ibadah sholat berjamaah di masjid dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan dengan penuh disiplin," tuturnya.
Terkait banyaknya sikap dan pandangan dari orang yang ahli dan yang tidak ahli di berbagai media tentang masalah vaksin dan vaksinasi, Anwar mengatakan, MUI melihat masalah itu menyangkut masalah saintifik sehingga para saintis maupun ilmuwan sesuai bidangnya masing-masing agar bisa membahas masalah ini secara mendalam.
"Dan hasilnya bisa di-publish sehingga masyarakat tahu akan masalah yang dihadapi secara baik sehingga tahu pula apa yang harus dilakukan secara baik," imbuhnya.