IHRAM.CO.ID, BERLIN – CEO Axel Springer, sebuah perusahaan media besar Eropa yang berbasis di Berlin, Jerman memberi tahu karyawan mereka jika mendukung sikap pro-Israel, bisa segera meninggalkan perusahaan. Beberapa staf dilaporkan mengeluh ketika perusahaan mengibarkan bendera Israel di markasnya selama perang 11 hari antara tentara Israel dan Hamas Palestina pada bulan Mei lalu.
Menurut laporan dari surat kabar Israel HaYom, CEO Mathias Doepfner mengumumkan hal tersebut dalam panggilan video dengan staf di seluruh dunia pada Senin. “Saya pikir dan saya sangat jujur dengan Anda, seseorang yang memiliki masalah dengan bendera Israel yang dikibarkan untuk satu pekan di sini, setelah demonstrasi antisemit, harus mencari pekerjaan baru,” kata Doepfener.
Demonstrasi pro-Palestina di Jerman terjadi setelah serangan Israel pada Mei lalu. Oleh karena itu, ia meminta untuk karyawannya menerima pengibaran bendera Israel. “Mari kita kibarkan selama satu pekan bendera Israel sebagai tanda solidaritas. Kami tidak menerima gerakan anti-semit agresif semacam ini,” tambah dia.
Dilansir MEE, Rabu (23/6), Axel Springer adalah perusahaan media dan teknologi yang aktif di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Perusahaan tersebut telah mempekerjakan sekitar 16 ribu staf dan memiliki publikasi termasuk Politico Europe, Bild, Business Insider, dan Yad2 situs iklan baris terbesar di Israel.
Tak heran jika Axel Springer mendukung Israel. Sebab, dalam poin kedua prinsip dan nilai perusahaan berbunyi, “Kamu mendukung orang-orang Yahudi dan hak keberadaan negara Israel.”
Penulis Jerman-Yahudi Fabian Wolff baru-baru ini mengkritik media negara itu karena bias pro-Israelnya yang terang-terangan. “Pendekatan media Jerman tidak berpusat pada orang Yahudi atau cara terbaik memerangi anti-semit. Ini lebih tentang membuat orang Jerman merasa baik tentang diri mereka sendiri,” kata dia. n Meiliza Laveda
https://www.middleeasteye.net/news/israel-palestine-axel-springer-tells-staff-quit-anti