IHRAM.CO.ID, JEDDAH—Seniman, perancang, dan kaligrafer Saudi Noha Raheem mengeksplor kaligrafi dengan cara yang tidak biasa, seperti menggabungkan minatnya pada Kanji, karakter logografi Cina yang digunakan dalam sistem penulisan Jepang, dengan kaligrafi Arab. Hasilnya, pengawinan seni tulis beda negara ini membuahkan karya unik dan menarik yang menangkap keindahan masing-masing negara.
“Saya menyukai kaligrafi dan grafis Arab secara umum. Antusiasme saya untuk naskah Kanji dimulai enam tahun lalu,” kata Raheem yang dikutip di Arab News, Rabu (23/6).
“Setiap font kaligrafi memiliki peran dan sistemnya sendiri. Ketika saya masih muda, saya menemukan tiga skrip tertulis Jepang yang terkenal, termasuk Kanji, Katakana dan Hiragana, dan saya terpesona. Huruf-huruf vertikal yang mengesankan, cara mereka dibentuk dan simbol-simbol yang bermakna seperti kode rahasia.”
Dalam kaligrafi Arab, tulisan bergerak dari kanan ke kiri dan membentuk garis horizontal. Seniman jarang membatasi diri pada konvensi. Untuk kaligrafi Kufi dan gaya bebas dalam bahasa Arab, Raheem didorong oleh hasrat dan inovasi dari Hajji Noor Deen, seniman yang menginspirasinya.
“Kemudian, saya membuat kaligrafi Arab dalam gaya Kanji untuk menunjukkan keindahan dan fleksibilitas dari campuran yang kompleks namun inovatif ini,” kata Raheem.
Kaligrafer otodidak ini mengaku menemukan peran dan filosofi di balik keindahan aksara Kanji. Dia percaya bahwa gaya Kanji dapat digabungkan dan dilengkapi dengan huruf Arab untuk menciptakan sebuah mahakarya yang menyejukkan mata dan pikiran. Dia menjelaskan bahwa kedua huruf itu sama-sama mudah dibentuk.
“Mereka dapat dibentuk dengan cara apa pun, dan tetap mempertahankan bentuk dan maknanya. Hari ini saya menulis surat saya dalam gaya Kanji. Nanti, saya mungkin melakukannya dalam bahasa Urdu hanya untuk menunjukkan kepada dunia betapa fleksibel dan indahnya huruf Arab,” ujarnya.
Karya seni Raheem mencangkup ucapan dan puisi terkenal dalam bahasa Arab yang ditulis dengan gaya kaligrafi bebas. Dia juga menulis ayat-ayat Al-Qur'an dalam Kanji. “Saya suka menulis kata-kata yang dapat dihubungkan dengan siapa saja, termasuk puisi dan ayat-ayat pendek dengan pesan ikonik dan universal. Saya dapat menerapkan seni ini pada kata apa pun, selama itu masuk akal bagi saya,” ujarnya.
Karya Raheem selalu identik dengan tinta Sumi tradisional dan latar belakang berwarna antik, berwarna putih pudar, dengan tulisan mayoritas berwarna hitam. Dia juga menggunakan kuas kaligrafi Jepang, kertas nasi Xuan, dan Kakejiku, gulungan gantung Jepang yang digunakan untuk memajang dan memamerkan lukisan dan prasasti serta desain kaligrafi.
Kecintaan dan dedikasinya pada seni Jepang mendorongnya untuk berbagi pengetahuan dan memajang karyanya di kafe seni, galeri, dan restoran sushi di Arab Saudi dan Dubai.
Dia juga mendorong seniman Arab lainnya untuk mengeksplorasi keindahan dan fleksibilitas bahasa Arab dan melestarikannya melalui seni.