IHRAM.CO.ID, MUSKAT -- Menteri Luar Negeri Oman Badr al-Busaidi dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berharap supaya pemerintah baru Israel mengambil langkah-langkah konkret menciptakan Palestina sebagai negara merdeka. Tentunya dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Busaidi juga menyampaikan Oman merasa puas atas hubungannya saat ini dengan Israel. Terutama setelah sesama Negara Teluk Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu di bawah perjanjian yang ditengahi AS. Hal ini sebagaimana dilansir dari The Daily Star, Kamis (24/6).
Menlu Israel Yair Lapid pada pekan depan akan melakukan perjalanan ke UEA dalam kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri Israel ke negara Teluk itu sejak keduanya menjalin hubungan diplomatik. Lapid akan meresmikan Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi dan Konsulat Jenderal Israel di Dubai.
Oman sebelumnya menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara Israel-Palestina. Ini sebagai upaya perdamaian atas konflik Israel-Palestina dan pencapaian negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya yang sejalan dengan sikap Arab.
Di sisi Palestina, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan siap bekerja sama dengan pemerintahan baru Israel yang dipimpin Perdana Menteri Naftali Bennett. Namun, hal itu harus disertai komitmen Israel akan menghentikan agresi ke Palestina.
"Kami akan berurusan dengan siapa pun yang dipilih rakyat Israel. Jadi, kami akan berurusan dengan mereka. Namun, itu semua tergantung pada (Israel) menghentikan agresi terhadap Palestina, menyelesaikan masalah mendasar kita, dan memulai negosiasi guna mencapai solusi permanen untuk konflik," kata Abbas dalam pidatonya di Ramallah.
Otoritas Palestina telah berhati-hati terhadap pemerintahan baru Israel yang mengeklaim diri sebagai "rezim perubahan". Pemerintahan koalisi itu memang telah mematahkan dominasi Benjamin Netanyahu dalam politik Israel. Netanyahu menjadi perdana menteri selama 12 tahun.