Namun, Cowhan bukannya tanpa rintangan. Cowhan merupakan seorang Hindu. Karena ingin menekuni pekerjaannya, Cowhan memperoleh fatwa dari Univeristas Jamia Nizamia di Hyderabad untuk melanjutkan pekerjaannya. Pihak kampus pun mengakui keahlian Cowhan membuat kaligrafi Yasin dengan ukuran(183cmx122cm).
“Saya percaya seni tidak memiliki agama. Tuhan, Allah, Yesus: mereka semua adalah satu. Dan kita adalah anak-anak Tuhan. Hari ini, sebagian besar teman saya adalah Muslim. Kami makan bersama, pergi bersama, berpartisipasi dalam pertemuan dan saling mendukung satu sama lain,” kata Chowhan.
“Selama bulan suci Ramadhan, saya yang paling sibuk, bergerak cepat dari satu masjid ke masjid lainnya untuk menyampaikan pesan Allah melalui karya seni saya. Tapi rasanya bukan pekerjaan. Saya suka melakukan tugas seperti itu.”
Para kaligrafer percaya bahwa seni tidak boleh dibatasi oleh komunitas atau agama.
“Masjid, kuil, biara, saya telah menghiasi semuanya. Semua tempat ini memberikan pesan yang sama, tentang cinta, kedamaian, dan kesatuan umat manusia. Agama adalah kekuatan pemersatu, bukan pemecah belah,” katanya.
“Jika kita mengikuti ajaran Tuhan, kita semua bisa hidup harmonis dan dunia akan menjadi lebih kaya karenanya.”