IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Badan regulator obat-obatan India memberi wewenang pada perusahaan farmasi negara itu Cipla untuk mengimpor vaksin Covid-19 dari Moderna. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi lonjakan kasus infeksi.
Selasa (29/6) kepala gugus tugas Covid-19 India Dr. V.K Paul mengatakan Cipla yang bermarkas di Mumbai harus menyerahkan hasil asesmen mengenai keamanan vaksin tersebut sebelum meluncurkannya di program vaksinasi skala besar.
Moderna akan menjadi vaksin keempat yang India gunakan dalam program vaksinasi Covid-19. Sebelumnya negara Asia Selatan itu sudah menggunakan Covishield dari AstraZeneca, Covaxin dari Bharat Biotech dan Sputnik V yang dikembangkan Rusia.
Paul mengatakan pemerintah India berharap dapat segera membuat kesepakatan dengan Pfizer. Negara dengan populasi 1,4 miliar itu sudah mengimunisasi sekitar 5 persen penduduknya.
Dalam beberapa bulan terakhir India mengalami lonjakan kasus positif dan kematian terkait virus corona. Negara itu sudah mengkonfirmasi hampir 30,3 juta kasus infeksi dan sekitar 397.000 kasus kematian.
Sementara itu mereka juga mengalami wabah infeksi jamur mematikan yang dikenal sebagai mucormycosis. India telah melaporkan sekitar 40.845 kasus penyakit tersebut.
Di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menghancurkan, negara tersebut telah mencatat peningkatan besar dalam kasus mucormycosis – penyakit yang biasa disebut sebagai 'jamur hitam' .Hingga saat ini, Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mengatakan sekitar 3.129 orang telah meninggal karena infeksi tersebut.