Rabu 30 Jun 2021 19:36 WIB

Sleman Aktifkan 96 Selter Isolasi Mandiri Tambahan

Selter juga sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR.

Sleman Aktifkan 96 Selter Isolasi Mandiri Tambahan. Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). Pembangunan tenda barak tersebut untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta  mengantisipasi penularan COVID-19. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Aktifkan 96 Selter Isolasi Mandiri Tambahan. Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). Pembangunan tenda barak tersebut untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta mengantisipasi penularan COVID-19. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaktifkan 96 shelter isolasi mandiri tambahan guna mengantisipasi melonjaknya kebutuhan ruang isolasi mandiri seiring kenaikan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Selter ini merupakan permintaan kami melalui Instruksi Bupati Sleman kepada setiap kalurahan agar membuat selter Covid-19 di wilayah masing-masing, beberapa waktu lalu," kata Kustini, Rabu (30/6).

Baca Juga

Menurut dia, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman yang meningkat dalam dua minggu terakhir menyebabkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (fayankes) mulai berkurang. Data dari Dinas Kesehatan Sleman pada 28 Juni 2021, fayankes ruang isolasi mandiri, seperti di asrama haji, Rusunawa Gemawang, Asrama Unisa dan Asrama UII rata-rata sudah terisi sekitar 70 persen.

"Selter yang berada di setiap kalurahan ini memanfaatkan berbagai tempat, seperti sekolah, balai kalurahan , puskesmas pembantu (pustu), gedung olahraga (GOR), barak pengungsian dan bangunan lainnya," katanya.

Menurut dia, yang menjadi poin kunci selter ini adalah setiap ruangan isolasi harus memiliki kamar mandi sendiri. "Hal itu untuk meminimalkan penularan virus yang sebelumnya tetap terjadi, meskipun sudah isolasi mandiri di rumah," katanya.

Ia mengatakan, selter isolasi mandiri di masing-masing kalurahan itu memiliki daya tampung antara lima hingga 10 orang. Dan yang menempati selter adalah pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

"Selain itu selter juga difungsikan sebagai tempat masyarakat yang sedang menunggu hasil tes PCR agar tidak keluyuran hingga hasil tes keluar. Jika nanti selter kelurahan penuh akan dipindah ke tempat isolasi mandiri kabupaten," katanya.

Kustini mengatakan langkah ini sangat strategis untuk mendukung penanganan virus Covid-19 di Kabupaten Sleman. "Dan alhamdulilah setiap kalurahan dengan segera sudah membentuk fayankes terpusat," katanya.

Ia mengatakan untuk kebutuhan logistik masyarakat yang menjalani isolasi mandiri nantinya akan dibantu masyarakat sekitar dan juga dapur umum Dinas Sosial Kabupaten Sleman. "Diharapkan keberadaan selter terpusat di masing-masing kalurahan ini bisa membantu mengatasi masalah ketersediaan tempat isolasi dan juga pelaksanaan isolasi mandiri bisa dipantau dengan ketat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement