IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam firmannya, Allah SWT memberikan gambaran orang bertakwa dengan infak. Mengapa demikian?
Pertama, infak adalah kebalikan dari riba yang dilarang oleh Allah SWT (QS Ali Imran 130). Infak merupakan pertolongan kepada orang yang membutuhkan tanpa imbalan.
Kedua, infak adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan karena manusia memiliki tabiat untuk mencintai harta. Karena itu, siapapun yang sanggup berlaku istiqamah dalam menginfakan harta baik waktu lapang maupun sempit sesungguhnya sudah menunjukkan kepatuhan dan ketundukan hati. Kedua hal ini merupakan indikator ketakwaan.
Anjuran dan perintah berinfak ada waktu lapang dapat melatih seseorang untuk menghilangkan perasaan sombong, rakus, aniaya, cinta berlebihan terhadap harta dan lainnya. Adapun anjuran bersedekah pada waktu sulit dapat mengubah sifat ingin selalu diberi daripada memberi.
Sebenarnya, sesudah apapun manusia, dia masih bisa memberikan sesuatu di jalan Allah, walaupun sedikit. Dorongan ini ada pada diri setiap orang tetapi seriangkali tidak muncul. Untuk itu, ajaran agama hadir untuk mengondisikan agar kesadaran tersebut senantiasa hadir dalam hidup.